RN - Presiden Joko Widodo (Jokowi) resah. Dia sepertinya galau soal indeks kepuasan publik di bidang hukum yang menurun.
Jokowi mewanti-wanti soal indeks kebebasan berpendapat yang turun dengan meminta aparat untuk tidak sembarang menangkap orang.
"Hati-hati terhadap yang namanya indeks kebebasan berpendapat turun. Karena ini persepsi lagi. Dilihat oleh masyarakat, sekali lagi ini persepsi. Dikit-dikit ditangkap. Oleh sebab itu, pendekatan harus persuasif dan dialogis. Persuasif dan dialog," ujar Jokowi.
BERITA TERKAIT :Pernyataan itu disampaikan Jokowi saat memberikan pengarahan kepada Kasatwil tahun 2021 seperti dalam video yang dilihat di akun YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (3/12/2021).
Diketahui, aksi penangkapan para pengkritik pemerintah memang kerap terjadi. Penegak hukum langsung bergerak cepat jika aktivis atau tokoh agama yang mengkritik pemerintah.
"Penegakan hukum harus dan tanpa pandang bulu. Jangan dikit-dikit main tangkap," ucapnya.
Awalnya Jokowi berbicara mengenai kepuasan publik di bidang hukum yang menurun. Jokowi juga menyoroti indeks kebebasan berpendapat yang turun.
"Kemudian yang ketiga, yang berkaitan dengan kepuasan publik terhadap bidang hukum. Supaya kita tahu, 2019 2020 naik, tapi masuk ke 2021 turun sedikit, hati-hati. Penegakan hukum harus tanpa pandang bulu, ini dilihat masyarakat loh. Masyarakat itu menilai," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan kepuasan masyarakat itu tercermin dalam setiap survei. Karena itu, dia meminta semua pihak yang melakukan kejahatan untuk diproses hukum sesuai aturan yang berlaku.
"Artinya, yang sering saya sampaikan, ya memang ketegasan harus. Gigit siapa pun yang terbukti melakukan tindakan kejahatan kepada negara juga kepada masyarakat," ujar Jokowi.