Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Aktivis 98: Ketua Komisi E DPRD DKI Jangan Asal Bacot, Kasihan Atlet Yang Sedang Berjuang Di PON

NS/RN | Rabu, 13 Oktober 2021
Aktivis 98: Ketua Komisi E DPRD DKI Jangan Asal Bacot, Kasihan Atlet Yang Sedang Berjuang Di PON
Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Iman Satria.
-

RN - DPRD DKI Jakarta diminta tidak asal bacot. Sebab, celoteh para politisi Kebon Sirih itu seperti tidak berkaca pada diri sendiri. 

Hal ini ditegaskan Mohammad Ridwan. Tokoh muda Betawi yang biasa disapa Boim ini langsung mencibir DPRD yang ia dinilai terlalu banyak bacot. 

Boim menilai, para atlet, pelatih dan ofisial sudah berjuang keras agar menjadi juara umum di PON. Hal itu terbukti dari perolehan medali yang awalnya dimenangi oleh Jakarta. 

BERITA TERKAIT :
Atletico Madrid Lirik Pemain Gratisan
Countdown PON Aceh-Sumut Di Gedung KONI DKI Jadi Tempat Selfie Atlet 

"Dalam pertandingan itu kalah menang biasa, kan pasti ada faktonya kenapa Jakarta kesalip Jabar dan Jatim dalam perolehan medali PON, jangan asal bacot dan bisa menjatuhkan mental atlet, ofisial dan pelatih," tegas Boim yang juga Ketua Bamus Betawi Jakarta Utara ini kepada wartawan, Rabu (13/10) malam. 

Boim menilai, celoteh DPRD itu seperti tidak berkaca pada diri sendiri. "Itulah susahnya kalau politisi tidak paham olahraga. Bacot DPRD itu seperti melukai atlet yang sudah berjuang untuk mengharumkan nama ibukota, ini mendadak urusan duit bukannya suport," terangnya. 

Aktivis 98 ini meminta kepada para politisi untuk datang langsung ke Papua dan melihat kondisi di lapangan. "Emang itu DPRD kerjanya bener apa, mereka kunker dan studi banding hasilnya apa coba. Kalau atlet jelas, ada medalinya dan gajinya tidak sebesar itu para dewan," beber Boim.

Boim menambahkan, jika dibandingkan dengan Jabar dan Jatim tentunya Jakarta kalah. "Lihat ada berapa penduduk Jabar dan Jatim, dua provinsi itu lebih mudah dan banyak mencari stok atlet. Lalu, Jabar dan Jatim itu tingkat kota dan kabupaten dapat anggaran pembinaan, jadi kalau ditotal lebih besar mereka ketimbang Jakarta," tegasnya. 

Dia meminta kepada DPRD bisa cerdas dalam memberikan komentar. "Coba total kalau Jabar ada sekitar 27 kota dan kabupaten dan setiap daerah KONI-nya dapat dana pembinaan atlet. Nah, Jakarta kan tidak," tambah pria yang hobi silat ini.

Seperti diberitakan, Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta, Iman Satria dan Ketua Fraksi Gerindra DPRD DKI Rani Mauliani mendesak kalau kegagalan kontingen ibu kota dalam merebut juara umum PON harus mundur. 

"Saya harap itu dewan-dewan jangan banyak bacot, toh prestasi Jakarta tidak ambruk banget. Awal PON berlangsung, DKI sempat memimpin lalu kesalip Jabar dan Jatim. Artinya pasti ada kendala di lapangan, makanya itu dewan suruh jadi ketua cabang olahraga dan jangan cuma koar-koar doang," tegasnya.

Sementara Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi menilai bahwa menang dan kalah dalam pertandingan adalah hal biasa. 

Namun demikian, sambungnya, perolehan Medali Emas Provinsi DKI Jakarta tersebut dapat diperhitungkan secara matang dengan menerapkan sport science dalam pembinaan atlet. 

Menurut Pras sapaan akrab pria tersebut, dalam setiap kompetisi atau pertandingan hal yang terpenting dan harus dijunjung tinggi para atlet untuk meraih prestasi adalah sportivitas. Khususnya, DKI Jakarta. 

"Ini penting karena dalam olahraga itu semuanya tegas, jelas dan terukur, tidak Ada yang abu-abu. Terlebih saya sampai saat ini masih menjadi Atlet Aktif, jadi bisa ikut merasakannya," ujar politisi PDI Perjuangan tersebut. 

Dengan waktu yang tersisa, Prasetyo juga mendoakan para atlet yang berjuang diberikan kemudahan, kekuatan dalam meraih prestasinya mempersembahkan banyak medali lagi untuk ibukota sehingga menjadi peringkat pertama lagi, juara umum PON XX Papua 2021.