Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co
OPINI

Salip Jakarta, Ini Lumbung Emas Jabar Di PON Papua 

NS/RN | Sabtu, 09 Oktober 2021
Salip Jakarta, Ini Lumbung Emas Jabar Di PON Papua 
Ilustrasi pembukaan PON Papua.
-

RN - Jawa Barat (Jabar) memimpin sementara perolehan medali PON Papua. Dari hasil pendataan Tim KONI DKI Jakarta di Hotel Horison, Kota Jayapura pada Jumat (8/10) malam, kalau Jabar memperoleh 195 medali.

Jabar berhasil mendapatkan 66 emas, 64 perak dan 65 perunggu. Sementara DKI Jakarta mendapatkan 60 emas, 48 perak dan 61 perunggu atau total 169 medali. 

Posisi skuad ibu kota dipepet oleh Jawa Timur dengan 153 medali (58 emas, 48 perak dan 47 perunggu). 

BERITA TERKAIT :
Hasil Evaluasi PON Aceh-Sumut, Selancar Ombak DKI: KONI & Cabor Sudah Berjuang   
Tri Bayar Tunai Bonus Atlet Kota Bekasi Peraih Medali Di PON Aceh-Sumut

Lalu, posisi keempat ada tuan rumah, Papua. Bumi Cendrawasih ini mengumpulkan 132 medali yakni 53 emas, 26 perak serta 53 perunggu. 

Dari hasil analisa dan pantauan pasca pembukaan PON 2 Oktober 2021, pundi-pundi emas Jabar berasal dari Dayung dan Menembak. 

Di Dayung misalnya, Jabar berhasil mendapatkan 14 emas dari 40 nomor pertandingan. Sementara DKI Jakarta hanya dua emas.

Lalu, menembak tim dari Jabar sudah merebut tujuh emas dari 38 nomor pertandingan. Sedangkan DKI Jakarta baru mendapatkan 2 emas.

Diketahui, DKI Jakarta sempat memimpin klasemen dan meninggalkan Jabar, Jatim serta Papua. Hingga kini, pertandingan baru berjalan 53 peresen dari 681 nomor pertandingan. 

Banyak Protes 

PON yang digelar Papua mengundang banyak protes. Aksi protes terjadi dipertandingan Binaraga, Cricket, Selam dan Sepatu Roda. 

Bahkan di Tinju bukan hanya protes tapi terjadi keributan yang mengakibatkan atlet asal DKI Jakarta dipukuli. Dari penelusuran wartawan, aksi protes diduga lantaran sikap juri atau wasit yang dinilai tidak bisa menjaga netralitas. 

Diketahui, PON baru akan berakhir pada tanggal 15 Oktober. Papua sebagai tuan rumah dan seluruh peserta PON dari 34 provinsi masih bisa mengedepankan sportifitas. 

Kalah menang dalam pertandingan adalah hal lumrah. Harusnya semua pihak bisa menjaga sportifitas karena kunci sukses mencetak atlet berprestasi adalah sportif dan bukan bagi-bagi medali. 

Setelah Papua, PON rencananya akan digelar di Sumatera Utara (Sumut) dan Aceh. Dua provinsi ini diharapkan bisa menjadi motor sportifitas dunia olahraga ke depan di negeri ini.