Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Mantan Pacar Maradona Kerap Dilecehkan

ERY | Selasa, 05 Oktober 2021
Mantan Pacar Maradona Kerap Dilecehkan
Mavys Alvarez - Net
-

RN – Mantan kekasih mendiang, Diego Armando Maradona, Mavys Alvarez baru-baru ini mengumbar pengalaman pahitnya selama menjalin asmara dengan sang legenda. Alvarez mengaku kerap dilecehkan mantan pelatih Timnas Argentina itu.

Wanita asal Kuba itu mengaku sudah dipacari Maradona saat usianya masih 16 tahun. Alvarez mengaku jalin hubungan selama 4 tahun dengan legenda asal Argentina tersebut.

Maradona ketika itu sangat ingin membina keluarga dengannya dan memiliki anak, meskipun belakangan keinginan itu tidak terwujud.

BERITA TERKAIT :
Lionel Messi Terima Ancaman Pembunuhan
Lionel Messi Syok Angkat Kaki Dari Barcelona

"Saya berpikir tentang (memiliki anak dengan Diego). Saya melakukan tes kehamilan ketika saya menstruasi. Dia ingin punya anak dari saya," ucap Alvarez, dalam wawancaranya kepada America TeVe.

Alvarez menambahkan bahwa Maradona memintanya untuk menjalani operasi pembesaran payudara serta tak boleh melanjutkan pendidikan.

"Maradona meminta saya untuk melakukan operasi payudara. Dia menginginkan perubahan dalam diri saya, dan semua terjadi karena kepolosan saya dan mungkin kenaifan saya,” ujar Alvarez.

"Memang benar saya berhenti kuliah karena Maradona tidak mau punya pacar kuliah. Dia tidak suka pacarnya harus pergi ke sekolah di pagi hari. Padahal saat itu umurku 16 tahun, dan saya duduk di kelas sepuluh,” sambungnya.

Hal buruk lain yang dilakukan Maradona adalah melarangnya untuk bertemu keluarganya, khususnya sang ibu. "Ibuku selalu mengetuk pintu sambil menangis, meminta untuk melihatku, dan dia (Maradona) menutup mulutku dan tidak mau membukakan (pintu),” ungkapnya.

Alvarez kemudian menceritakan beberapa penganiayaan fisik yang dialaminya selama pacaran dengan sang mega bintang yang dikenal dekat dengan pemimpin Kuba saat itu, Fidel Castro.

“Dia memukul saya berkali-kali. Mendorong saya keluar dari ruang makan. Dia memasukkan paksa saya ke dalam mobil sambil menarik rambut saya.” jelasnya.