Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Modus Dugaan Penipuan Rekrutmen CPNS Anak Nia Daniaty, Ngaku Dekat dengan Pejabat

DIS/RN | Sabtu, 02 Oktober 2021
Modus Dugaan Penipuan Rekrutmen CPNS Anak Nia Daniaty, Ngaku Dekat dengan Pejabat
-

RN - Olivia Nathania, putri Nia Daniaty dipercaya menjual nama pejabat demi meyakinkan para korban agar tertarik mengikuti rekrutmen calon pegawai negeri sipil (CPNS) palsu. Hal ini diungkapkan salah satu terduga korbannya, Agustin.

Perempuan yang juga sekaligus guru SMA Olivia itu menuturkan mantan muridnya memang kerap memamerkan kedekatannya dengan sejumlah pejabat, bahkan mengaku ada hubungan persaudaraan.

"Dia bilang, dia masih keluarga dengan Menpan RB bahwa sepupunya menikah dengan anaknya dari Menpan RB," ujar Agustin di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (1/10/2021).

BERITA TERKAIT :
Ada 225.000 Peluang Jadi PNS Penempatan IKN
Ada-Ada Aja, Peserta Tes CPNS Ngarep Lulus Lewat Jimat

Olivia bahkan mengaku mengenal Menteri ESDM Arifin Tasrif. "Dia dekat sekali juga dengan Menteri ESDM," kata Agustin.

Tetapi, menurut Agustin, Olivia hanya memamerkan kedekatannya dengan mengirim foto para pejabat, seolah dia sedang bersama mereka. Bukan potretnya langsung bersama para pejabat tersebut.

"Bahkan ada foto, tetapi enggak tahu apa fotonya ambil dari google. Wallahu al'am bishawab," ucap Agustin.

"Dia cuma foto, 'nih lagi meeting sama ini,' ya mungkin itu salah satu cara dia meyakinkan," lanjutnya.

Seperti diketahui, Olivia Nathania bersama suami Rafly N. Tilaar disebut melakukan penipuan dengan kedok iming-iming lulus jadi PNS di beberapa tempat kepada 225 orang hingga mereka mengalami total kerugian Rp9,7 miliar.

Setelah para korban membayar, kedua terlapor ini mengirimkan surat keterangan (SK) palsu terkait pengangkatan jabatan PNS yang mengatasnamakan Badan Kepegawaian Negara (BKN).

Para korban didampingi kuasa hukum Odie Hudiyanto akhirnya melaporkan keduanya per tanggal 23 September. Laporan itu kini tercatat dengan nomor pelaporan STTLP/B/4728/IX/2021/SPKT/POLDA METRO JAYA.