RADAR NONSTOP - Wakil Ketua DPRD DKI Muhamad Taufik menghadiri maulid Nabi Muhammad SAW, bersama Ikatan Guru Ngaji Indonesia (IGNI) Tanjung Priok.
Acara yang diselenggarakan di Warakas Jakarta Utara itu dihadiri ratusan guru ngaji, tokoh masyarakat, ulama, dan karang taruna se-Kecamatan Tanjung Priok.
‘Bos’ Partai Gerindra DKI Jakarta ini mengigatkan, dengan maulid Nabi Saw, harus terus menggali nilai luhur akhlakul karimah.
BERITA TERKAIT :Melalui Nabi Muhamad bisa bercermin Islam yang kaffah. Sebab, kesempurnaan akhlah beliau dilahirkan ke dunia. “Hari ini, kami peringati Maulidnya”kata Taufik dalam sambutannya.
Dia menjelaskan, guru ngaji merupakan rujukan bagi umat Islam sebagai tempat belajar agama, akhlak, dan bertanya tentang kehidupan di dunia maupun akherat. Guru ngaji, juga seorang ulama dinilai sebagai orang yang mempuni untuk mengajar anak-anak di kampung serta orang tua.
“Kami, bersama Pemprov DKI sedang mencari cantelan untuk menggaji atau memberikan intensif guru ngaji. Kan tak mungkin, pemerintah mengajarkan ngaji. Anggaran untuk guru ngaji sudah ada. Apakah ditaro di MUI, Dewan Masjid, atau dikmental,” kata Taufik.
Menurut dia, guru ngaji harus sejahtera sehingga mereka memberikan ilmu kepada anak didiknya tenang. Taufik menegaskan, dirinya bersama gubernur telah mengganggarkan honor guru ngaji.
“Makanya, pilih pemimpin yang benar-benar perhatian pada umat Islam. Untuk pilpres, ada pasangan Prabowo-Sandi. Ingat 17 April pilih pasangan Prabowo-Sandi yang perhatian sama umat Islam,” jelasnya.
Dia berpesan, perbedaan pilihan politik jangan sampai menimbulkan perpecahan dengan saudara, teman, atau dengan siapa pun. Tetapi, untuk memilih jangan sampai salah pilih partai yang tidak perhatian dengan nilai-nilai perjuangan umat Islam.
Misalnya, ada partai yang menolak Perda-perda atau aturan syariah. Tentu, ini bertentangan dengan ajaran Islam, karena landasan negara ini Islam.
“Ingin nikah hukum negara, tapi landasannya hukum Islam. LGBT, kalau Islam jelas haram. Kalau umum, kan hak asasi manusia. Satu lagi, jangan sampai salah pilih kegiatan dilarang. Adzan tak boleh keras-keras. Ini jangan sampai terjadi,” pungkasnya.