Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Soal Biaya Formula E Disebut Mahal, Ini Kata Wagub DKI

SN/HW | Senin, 20 September 2021
Soal Biaya Formula E Disebut Mahal, Ini Kata Wagub DKI
-

RN - Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria mengatakan, pihaknya terbuka jika ada perbedaan biaya Formula E di Asia dan Eropa. Hal itu menyusul munculnya kritik terkait biaya Formula E di Jakarta lebih mahal jika dibandingkan di kota-kota lain seperti Eropa dan Amereka.

Ariza menyebutkan, Pemprov DKI akan mengikuti ketentuan dari Formula Elektronik Operations (FEO) terkait biaya penyelenggaraan Formula E rencananya dilaksanakan di Jakarta pada Juni 2022.

“Kami pasti ada perbedaan commitment fee antara Asia dan Eropa, kita mengikuti aturan dan ketentuan yang ada dari Formula E,” ujar Ariza usai menghadiri acara Musyawarah Wilayah Gerakan Pemuda Pembangunan Indonesia (GMPI) DKI, di Jakarta, Minggu (19/9/2021).

BERITA TERKAIT :
Ariza Jangan Mau Jadi Ban Serep Zaki, PKJ: Manuver Golkar DKI Cuma Bikin Geli Doang 
Caleg DPR, Eks Wagub DKI Bisa Tumbang Dilibas Ponakan Prabowo 

Untuk detail lainnya, kata Ariza, pihaknya mempersilakan para awak media meminta keterangan lebih lanjut kepada PT Jakarta Propertindo (PT Jakpro) selaku panitia penyelenggara atau pelaksanaan Formula E di Jakarta.

“Bisa nanti ditanyakan kepada Jakpro detail dan persisnya,” katanya.

Sebelumnya, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mempertanyakan tingginya biaya commitment fee Formula E yang ditanggung APBD DKI Jakarta yakni sebesr 122,102 juta poundsterling atau setara dengan Rp2.4 triliun.

Pasalnya di sejumlah kota penyelenggara Formula E seperti New York, Amerika Serikat tidak dikenai biaya commitment fee. Bahkan kota Roma, Italia dibebaskan biaya commitment fee hingga penyelenggaraan 2025.

“Ini patut dipertanyakan, mengapa biaya commitment fee Formula E Jakarta sangat tinggi dan jelas membebani APBD DKI Jakarta,” ujar Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI, Anggara Wicitra Sastroamidjojo, di Jakarta, Kamis (16/9).

Sementara penyelenggaraan Formula E di Montreal, Kanada, hanya terdapat nomination fees for the City of Montreal sebesar C$151,000 atau setara Rp1,7 miliar dan Race fees sebesar C$1,5 juta atau setara Rp17 miliar, dengan total biaya sebesar Rp18,7 miliar.

“Pemprov DKI Jakarta dan PT Jakpro patut jeli dan mempertanyakan mengapa penerapan biaya komitmen fee di berbagai kota berbeda? Mengapa Montreal hanya membayar 5 persen dari biaya commitment fee yang ditagihkan Dispora?” katanya.

Seperti yang diketahui Pemprov DKI memiliki kewajiban untuk membayar biaya komitmen Formula E selama lima tahun berturut-turut dengan rincian sesi 2019/2020 sebesar 20 juta poundsterling, sesi 2020/2021 sebesar 22 juta poundsterling, sesi 2021/2022 sebesar 24,2 juta poundsterling, sesi 2022/2023 sebesar 26,620 juta poundsterling dan sesi 2023/2024 sebesar 29,282 juta poundsterling.

Bahkan berdasarkan surat Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) DKI kepada Gubernur DKI, Anies Baswedan, per tanggal 15 Agustus 2019, biaya tersebut wajib dilunasi, jika tidak maka dianggap wanprestasi dan dapat digugat di Arbitrase Internasional di Singapura.

Menurut Anggara, masih banyak sejumlah informasi terkait biaya Formula E yang tidak diketahui sepenuhnya, karena Pemprov DKI Jakarta maupun Jakpro enggan membuka detail kontrak Formula E Jakarta meski beberapa kali diminta pada rapat komisi E.

“Jika tidak ada interpelasi, maka semua ini akan jadi misteri bagi semua warga Jakarta, karena tidak ada kejelasan dari Pemprov DKI Jakarta dan Gubernur Anies,” pungkasnya saat itu.