RN- Pekerjaan saluran air di Jalan Raya Rawa Buaya, RT 01 RW 02 Kel. Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat yang dinilai asal asalan menjadi bola panas. Selain DPRD DKI Jakarta, sentilan pedas juga dilontarkan berbagai kalangan.
Menurut anggota DPRD DKI Jakarta Komisi D, Riano dan Nurhasan, Kepala Suku Dinas (Sudin) Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Barat dianggap paling bertanggung jawab pengerjaan proyek yang ujungnya dikeluhkan warga.
Dilain sisi, Pengamat Komunikolog Politik Nasional Tamil Selvan berpendapat, Suku Dinas SDA Jakarta Barat seharusnya tidak sembarang memberikan tanggung jawab proyek kepada perusahaan yang tidak punya pengalaman banyak dan tenaga ahli yang bagus.
BERITA TERKAIT :Menurut Tamil dalam setiap pengerjaan proyek, perusahaan kontraktor harus sudah berhitung dan melihat berbagai macam persoalan termasuk menganalalisis dampak lingkungan.
“ Jika terjadi keluhan dari pekerjaan tersebut, otomatis bisa dinilai perusahaan tersebut masih kurang pengalaman,” Ucapnya.
Kata Tamil, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan sudah sepatutnya mengevaluasi hasil kinerja anak buahnya dibawah agar nantinya lebih baik dalam memilih perusahaan untuk mengejakan proyek di DKI Jakarta.
“ Gubernur jangan sampai dibuat malu karena kerja anak buah. Jadi harus dievaluasi kinerja pejabatnya. Kan dia yang bertanggung Jawab memilih kontraktor karena inikan E Catalog tidak melalui Lelang,” ungkap Tamil.
Sebelumnya diberitakan, pengerjaan saluran air SDA Jakarta Barat di Jalan Raya Rawa Buaya, RT 01 RW 02 Kel. Rawa Buaya, Cengkareng mendapat keluhan warga sekitar, pasalnya ketika hujan air saluran masuk rumah warga.
Kasi Pemeliharaan Sistem Pengendali Banjir Air Baku Air Bersih dan Air Limbah Suku Dinas SDA Jakarta Barat, Imam Prasetyo mengakui adanya kesalahan dari kontraktor. Ia mengatakan akan menegur kontraktor tersebut untuk membuka jalan air.
"Nanti kita akan sampaikan sama kontraktor, untuk membuka jalan air pada saluran tersebut jangan ditutup gitu semua,” kata Imam.