Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Tes Ombak Jokowi Tiga Periode, Amien Rais Tunjuk Hidung Aktor Pembuat Wacana  

NS/RN/NET | Senin, 06 September 2021
Tes Ombak Jokowi Tiga Periode, Amien Rais Tunjuk Hidung Aktor Pembuat Wacana  
-

RN - Ketua Majelis Syuro Partai Ummat Amien Rais mempunyai analisa berbeda. Dia menyebut rencana Amandemen UUD 1945 sudah dibicarakan sejak 2019.

Amien Rais juga mengungkap pihak-pihak yang membicarakan dan mengangkat wacana Jokowi tiga periode. Kata dia, ada indikasi tes ombak kepada masyaraat sipil. 

Jika tes ombak itu bisa dikenadilakan maka terang Amien bisa saja insiden politik terjadi.

BERITA TERKAIT :
Puji Bahasa Inggris Prabowo, Donald Trump Janji Mau Ke Indonesia 
Trump Presiden AS, Penimbun Dolar Asal Jakarta Langsung Untung Gede 

Seperti diberitakan, Jokowi menolak rencana presiden menjabat tiga periode. Selain itu, Jokowi minta agar soal amandemen UUD'45 tidak dikaitkan dengan dirinya selaku eksekutif.

"Sesungguhnya rencana amandemen (UUD 1945, tentang masa jabatan presiden) sudah dibicarakan sejak tahun 2019 oleh tokoh-tokoh yang pro Jokowi itu," kata Amien Rais saat menyampaikan sambutan tausyiah politik acara Tumpengan Virtual Pengesahan Badan Hukum Partai Ummat, Minggu (5/8/2021).

Kemudian, lanjut Amien, isu tersebut sengaja mereka turunkan untuk melihat penilaian publik. Menurutnya, pihak yang melemparkan isu itu juga bukan pihak yang disebutnya sebagai pendukung formal.

"Tiba-tiba isu ini turun seperti sudah agak senyap. Kemudian setelah itu diangkat lagi oleh teman-teman PDIP, terutama bukan PDIP resmi, pendukung bukan formal. Ada oknum-oknum mendapatkan tugas testing on the water ," kata Amien.

Ia mengatakan, testing on the water ini untuk mengetahui reaksi masyarakat sipil. Bagaimana jika dilakukan amandemen UUD 1945 untuk memperpanjang masa jabatan Presiden Joko Widodo bisa ditambah lima tahun lagi atau tiga periode.

"Reaksinya apa, kalau masyarakat sipil disuguhi dengan sebuah isu namanya amandemen, supaya Presiden Jokowi bisa diberi waktu lima tahun lagi," jelasnya.

Tapi, hal tersebut tergantung dengan reaksi masyarakat. Amien menjelaskan, jika masyarakat bereaksi menolak atau negatif, isu amandemen untuk perpanjangan ini bakal otomatis menghilang.

"Ketika reaksi masyarakat negatif, kemudian itu menghilang," jelasnya.

"Mungkin kehebatan sekaligus kelemahan dari kita punya cara berpikir yaitu memang short memory. Tergerak sebentar, kemudian pelan-pelan menghilang," kata Amien Rais.