Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Usaha Makin Lesu, Pengusaha Singgung Bantuan Pemerintah Soal Insentif Karyawan

Pengelola Pusat Grosir Cililitan (PGC), Akub Sudarsa | Kamis, 26 Agustus 2021
Usaha Makin Lesu, Pengusaha Singgung Bantuan Pemerintah Soal Insentif Karyawan
pengelola Pusat Grosir Cililitan (PGC), Akub Sudarsa
-

RN - Meski Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) turun ke level 3, namun belum berdampak signifikan terhadap kelangsungan dunia usaha. Hal itu juga dirasakan dan disampaikan oleh pengelola Pusat Grosir Cililitan (PGC), Akub Sudarsa.

Atas hal tersebut, Akub berharap pemerintah memberikan bantuan insentif langsung terhadap pengelola, karyawan maupun pedagang di pusat perbelanjaan.

"Dalam kondisi seperti ini, peran pemerintah dalam pemberian insentif kepada para pengusaha, baik kepada para pedagang maupun pengelola pusat belanja sangat dibutuhkan," ujar Akub kepada wartawan di Jakarta, Kamis (26/8/2021).

BERITA TERKAIT :
Prabowo Lebih Jago Dari Jokowi, Sekali Gebrak Bawa Rp156,5 Triliun Dari China
Gibran Curhat, Dari Makan Bergizi Gratis Hingga Ekonomi 8 Persen

Sejauh ini, kata Akub, insentif yang sudah diberikan berupa keringanan biaya PPN yang sejak Agustus tahun lalu ditanggung pemerintah. Namun, untuk bantuan langsung kepada personal belum ada. 

"Untuk insentif langsung sih belum ada. Yang ada kebijakan PPN atas sewa yanh ditanggung pemerintah untuk periode Agustus s.d. Oktober 2021," ungkapnya.

"Tapi hal tersebut tidak dapat langsung mempengaruhi cash flow secara langsung. Karena PPN bagi Pengelola sifatnya juga bukan income, ditambah lagi untuk jenis Trade Mall atau Strata Mall kan sebagian besar bukan penyewa melainkan sebagai pemilik toko atau kios," sambungnya.

Lebih lanjut Akub menyampaikan, diantara faktor yang menyebabkan aktivitas usaha masih lemah yakni daya beli masyarakat sangat rendah dan tingkat kekhawatiran masyarakat untuk beraktivitas juga nampak tinggi.

"Imbasnya pengunjung memang masih sepi, pedagang banyak yg ngeluh. Sepertinya karena daya beli masyarakat memang masih lemah dan mungkin masih takut juga untuk keluar rumah," tuturnya.

Akub menjelaskan, sejauh ini langkah yang ia ambil untuk medongkrak pasar hanya sosialisasi dan promosi melalui media sosial. Pasalnya, untuk menggelar promosi yang bersifat mengumpulkan masa, kata Akub, butuh biaya tinggi serta khawatir menimbulkan kerumunan.

Selain itu, Akub juga mengaku terus mendorong dan mengangkat tenant ditempatnya yang tengah melakukan promosi produknya. Hal itu, sebagai salah satu bentuk upaya PGC turut menggairahkan pasar, terutama pada sektor mikro.

"Promosi yang sifatnya menimbulkan pengumpulan masa memang belum boleh, jadi kita optimalkan promosi dan sosialisasi lewat medsos, bahwa pusat belanja adalah tempat yang aman untuk dikunjungi dengan Prokes yang ketat dan disiplin ditambah edukasi, pembinaan dan pengawasan yang konsisten. Kita juga angkat beberapa tenant yanh seumpama tengah mengadakan promo discount atau louncing produk," katanya.

Akub kemudian mengajak masyarakat untuk terus meningkatkan imunitas tubuh, salah satunya melalui vaksinasi yang disiapkan pihaknya di halaman loby utama PGC. "Kami sampaikan salam sehat, tingkatkan imun salah satunya dengan refreshing dan shopping di PGC, yang belum vaksin silahkan datang ke PGC," pungkasnya.