RN - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan Gedung Sasana Emas Greysia – Apriyani, Sabtu (14/8). Peresmian gedung ini dilakukan di Gedung Bulutangkis Rudy Hartono, Komplek PPOP Ragunan, Jakarta Selatan.
Selain peresmian gedung, Greysia Polii dan Apriyani Rahayu juga akan diberikan apresiasi berupa bonus atas prestasinya merebut emas di Olimpiade Tokyo 2021.
Pasangan ganda putri kebanggaan Indonesia ini tercatat sebagai atlet DKI Jakarta. Apriyani Rahayu adalah atlet Pelatihan Daerah (Pelatda) DKI Jakarta untuk PON Papua 2021.
BERITA TERKAIT :Diketahui, Greysia Polii yang biasa dipanggil Greys, lahir pada 11 Agustus 1987 di Jakarta. Ia adalah putri ketiga dari pasangan berdarah Minahasa, Willy Polii dan Evie Pakasi.
Bakat bulutangkis Greys sudah terlihat saat usianya enam tahun. Ia tertarik dengan olahraga ini karena kakaknya yang juga menjadi atlet nasional, Deyana Lomban. Di tahun 1995, ia bergabung dengan klub Jaya Raya Jakarta.
Lalu, ia dipindahkan menjadi atlet ganda pada 2003, saat usianya menginjak remaja, 14 tahun. Hal ini dikarenakan bakat bermainnya di partai ganda jauh lebih baik daripada tunggal.
Sejak itu kariernya sebagai atlet bulutangkis ganda nasional dimulai. Pasangan populernya adalah Jo Novita dan Nitya Krishinda Maheswari.
Bersama Nitya, Greys berhasil memenangkan medali emas pada Asian Games 2014 di Incheon, Korea. Lalu, tiga tahun setelahnya, ia baru mulai dipasangkan oleh Apriyani Rahayu.
Sementara Apriyani Rahayu atau Apri lahir pada 29 April 1998 di Konawe, Sulawesi Tenggara. Ia memulai pelatihan di tahun 2011 pada klub Pelita Bakrie.
Namun ternyata kesuksesan yang diraih Apriyani hingga kini ternyata tidak lepas dari peran salah satu legenda bulutangkis Indonesia era 1980-an Icuk Sugiarto.
Pada tahun 2015, Apri berpindah klub ke Jaya Raya Jakarta. Pertandingan pertamanya adalah di Kejuaraan Dunia Junior 2014. Saat itu, ia berpasangan dengan Rosyita Eka Putri Sari dan memenangkan medali perak.
Di awal tahun 2017, ia kemudian dipindahkan lagi pada Pelatnas Cipayung dan mulai dipasangkan dengan Greysia Polii. Apri meraih gelar pertamanya di kelas BWF Grand Prix Gold pada Thailand Terbuka di tahun yang sama.
Picu Semangat Atlet
Data dari KONI DKI Jakarta menyebutkan, kalau Greysia Polii dan Apriyani Rahayu adalah atlet dari Jakarta. Apriyani tercatat sebagai atlet Pelatda PON Papua. Sementara Greysia tidak masuk Pelatda karena ada batasan umur di PON.
Ketua Umum KONI DKI Jakarta Laksma Djamhuron P Wibowo menyatakan, keberhasilan Greysia Polii dan Apriyani Rahayu dalam merebut emas di Olimpiade Tokyo menjadi pemicu semangat para atlet.
Djmahuron berharap para atlet Pelatda DKI Jakarta terus berjuang untuk mengharumkan nama ibukota di kancah nasional maupun internasional. "Tidak ada yang sia-sia jika atlet berlatih secara serius dan tekun," terangnya.