Oleh Drs. Aam Ruswana, M.Kes, Dosen Universitas Respati Indonesia ( URINDO ) Jakarta Dosen STIA SANDIKTA Bekasi Guru MTsN 6 Jakarta
Sungguh! Telah ada pada diri rasulullah itu, contoh teladan yang baik bagimu..(Al Ahzab : 21)
Ditengah maraknya peringatan hari-hari besar Islam, kita senantiasa diingatkan untuk mengenang jasa Nabi Muhammad saw. sekaligus meneladani sifat-sifat yang dimiliknya agar diterapkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Lantunan ayat Al Qur’an dan gemuruhnya salawat nabi menggugah kesadaran Ilahiyah kita bahwa beliau adalah pribadi mulia yang sangat mempesona laksana permata yang berkilau dari sudut manapun kita memandang, indah dilihat tak terkecuali ketika kita lihat dari aspek pola hidup sehat beliau membuat takjub umatnya, walaupun banyak diantara umatnya yang belum menjadikan rasulullah sebagai teladan hidup sehat.
BERITA TERKAIT :Menurut Haikal Husen di dalam sejarah hidup Muhammad, tercatat Nabi Muhammad hanya sakit dua kali yaitu kehilangan nafsu makan pada tahun keenam hijriah tatkala tersiar berita bohong bahwa ia telah disihir oleh orang-orang yahudi dan satu penyakit lagi yang pernah dideritanya sehingga karenanya ia berbekam, yaitu setelah termakan daging beracun pada tahun ketujuh hijriah. Ini fakta prestasi kebugaran fisik yang sangat luar biasa, padahal beliau memiliki agenda kehidupan yang sangat banyak, dengan beban pekerjaan yang besar, memikul amanah yang berat, yakni membangun sebuah peradaban maha besar. Ia mengisi lembaran hari-harinya dengan penuh perjuangan, kerja keras, sebagai pengembala ternak, pedagang ulung, kepala pemerintahan di jazirah Arabia, komandan yang terjun langsung kemedan peperangan, pelindung kaum yang lemah dan sebagai nabi bagi ummatnya dan Rosul penutup bagi seluruh ummat manusia hingga akhir jaman. Al Qur’an mengilustrasikan dengan indah Berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan ( keimanan dan keselamatan ) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang –orang yang beriman ( QS. At Taubah: 128 ) .
Lalu apa yang membuat beliau selalu tampil prima walaupun dengan agenda kegiatan yang begitu besar, banyak dan berat?
A. Menjaga Kebersihan (An Nadzafah )
Rasulullah saw. beliau sangat peduli terhadap kebersihan banyak ucapan beliau yang menggambarkan pentingnya menjaga kebersihan, baik kebersihan lahir maupun kebersihan batin, kebersihan individu maupun kebersihan dan kesucian lingkungan. Salah satu contoh ucapan beliau adalah : ” Bersihkan dengan segala apa yang kamu bisa, karena Allah telah mendirikan Islam ini diatas kebersihan, dan tidak akan masuk sorga melainkann orang-orang yang bersih (Al Hadits).
Hidup yang bersih ( jasmani, pakaian, makanan minuman dan lingkungan ) merupakan syarat mutlak untuk ’hidup sehat’. Banyak penyakit yang timbul akibat prilaku hidup yang tidak sehat; makanan, minuman dan lingkungan yang tidak higienis, khususnya penyakit-penyakit infeksi menular seperti : demam tifoid, disentri, kolera, hepatitis A, kecacingan, flu burung, DBD termasuk virus covid 19.
Dalam tradisi Islam kita memiliki semboyan ” Kebersihan merupakan sebagain dari keimanan ”. Melalu semboyan ini seolah-olah diingatkan agar umat Islam senantiasa menjaga kebersihan, menjaga kebersihan adalah cermin budaya islami dan hidup yang kurang bersih merupakan cermin rendahnya kualitas keimanan seseorang. Kalau ditelaah dalam ajaran agama Islam khususnya mengenai kebersihan merupakan tema utama yang ada dalam kitab fiqih dengan pembahasan yang lengkap ( bersuci dari hadats kecil, hadats besar, bersuci dari kotoran najis yang merupakan agen penyakit dengan klasifikasi ringan sedang dan berat ) bahkan menjaga kesucian/kebersihan selain memiliki hubungan erat diterima dan tidak diterimanya ibadah seseorang hamba dihadapan Allah SWT juga bisa menyebabkan seseorang menjadi celaka karena kelalaian dalam menjaga kebesihan.
Sebagaimana hadits riwayat Ibnu Abbas r.a "Sesungguhnya dua mayat ini tengah disiksa, tapi bukan karena melakukan dosa besar. Salah seorang di antara mereka disiksa karena di dunia dulu bergaul dengan sesama manusia dengan sombong dan seorang lagi disiksa karena tidak membersihkan dirinya setelah buang air kecil ( HR. Ibnu Abbas r.a)
Kalau kita kaitkan dengan keadaan saat ini dimana badai covid 19 tengah melanda Indonesia dan dunia, pola hidup sehata menjadi hal yang utama, bahkan moto protokol kesehatan yang popular kita dengar adalah 5 M. (mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas ). Bagi umat Islam yang menjalankan syariat agamanya, mencuci tangan bukan merupakan hal yang sulit tapi sudah menjadi kebiasaan sehari-hari ketika mau melaksanakan solat lima waktu pasti harus berwudhu dan ketika berwudhu organ tubuh yang dibasuh bukan hanya tangan akan tetapi organ tubuh yang terbuka yang rentan dihinggapi oleh virus, kuman, bakteri dan sebagainya yaitu muka, mulut, hidung/ sebagai pintu masuknya virus, telinga, rambut bahkan kaki yang sangat dekat dengan kotoran pun dibasuhnya dan ini merupakan salah satu modal utama prilaku hidup sehat.
Sabda Rasulullah SAW.
Di akhir zaman nantin akan banyak wabah dan penyakit melanda manusia di dunia. Hanya umatku yang akan terhindar karena memelihara wudhunya ( HR. Tabrani )
B. Pola Makanan
” Maka hendaklah manusia itu memperhatikan apa yang dimakannya ..”( QS. Abasa : 24 )
Para ahli kesehatan sepakat bahwa makanan memberikan kontribusi yang besar terhadap status kesehatan seseorang. Kesehatan seseorang akan optimal apabila tubuhnya mendapatkan asupan makanan yang cukup bergizi sesuai dengan kebutuhan tubuh sehingga memungkinkan pertumbuhan fisik, kemampuan kerja dan kesehatan secara umum dalam keadaan baik. Akan tetapi pola makan yang salah akibat berlebihan atau kekurangan pangan bisa menimbulkan gangguan terhadap kesehatan yang menurut istilah ilmu gizi disebut dengan gangguan yang disebabkan oleh faktor primer yaitu susunan makanan seseorang salah dalam kuantitas dan atau kualitas yang disebabkan oleh kurangnya penyediaan pangan, kurang baiknya distribusi pangan, kemiskinan, ketidak tahuan dan kebiasaan makan yang salah ( Sunita Al Matsir, Prisip Dasar Ilmu Gizi ).
Pola makan Rasulullah saw. memberikan pengaruh besar terhadap kondisi kesehatannya. Kecerdasan Rasulullah saw. Dalam memilih menu makanan dan mengatur pola konsumsi telah mempengaruhi tingkat kesehatan fisik beliau. Walaupun beliu memiliki aktifitas hidup yang dipadati dengan urusan dakwah dan perjuangan, hampir tidak ada waktu untuk bermalas-malas atau tidur yang melebihi batas ( siang berdakwah malam beribadah ) namun beliau tetap prima memiliki tubuh yang sehat, kuat dan bugar. Diceritakan dalam sebuah riwayat Ketika Kaisar Romawi mengirimkan bantuan tabib ke Madinah ternyata selama setahun tabib tersebut kesulitan menemukan orang yang sakit. tabib tersebut bertanya kepada Rasulullah tentang rahasia kaum muslimin yang sangat jarang mengalami sakit. Rasulullah saw. Bersabda : kami adalah kaum yang tidak makan kecuali sudah betul-betul lapar dan apabila makan, kami berhenti sebelum kekenyangan ( Al Hadits )
Keseimbangan dalam soal makan minum menjadi warna kehidupan Rasulullah saw. beliau makan ketika lapar dan berhenti sebelum kekenyangan. Makan adalah sarana agar badan bisa tegak berdiri, bukan tujuan. Ketika asupan makanan yang bergizi kedalam tubuh sudah terpenuhi maka mengatur keseimbangan menjadi hal yang sangat penting untuk menjaga badan supaya tetap sehat. Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan (Al A’raf : 31 ) . Banyak penyakit yang timbul akibat dari pola makan yang salah atau berlebihan seperti yang diderita oleh kebanyakan masyarakat modern, diantaranya ; Terjadi peradangan lambung secara akut dan ketidakteraturan metabolisme karena organ pencernaan tidak mampu memproses makanan yang masuk dalam jumlah yang berlebihan.
Pola makan Rosulullah SAW, selain mengatur keseimbangan kebutuhan tubuh akan makanan, beliau juga memakan makan yang sarat akan gizi sebagaimana yang digambarkan oleh Prof. Dr. Mustofa Romadhon berdasarkan berbagai riwayat yang dipercaya adalah sebagai berikut :
Rasulullah saw. membuka menu sarapannya dengan segelas air putih dicampur sesendok madu asli.
Menurut penelitian dokter Nazar Ducker madu mengandung lebih dari 70 materi yang berbeda yakni : madu mengandung zat gula alami, mengandung enzim yang dapat membantu proses metabolisme, mengandung hormon nabati dan zat-zat antibiotik untuk melawan tumbuhnya bakter-bakteri.
Menjelang siang, Rasulullah senantiasa mengkonsumsi 7 butir kurma ajwa ( matang ), Rasulullah pernah bersabda :“ Barang siapa yang makan 7 butir kurma, maka akan terlindungi dari racun“.
Menjelang sore hari, menu Rasulullah adalah cuka dan minyak zaitun yang dikonsumsi dengan makanan pokok seperti roti. Kandungan dan manfaat zaitun antara lain ; kaya akan gizi, mencegah radikal bebas, mencegah berbagai macam penyakit degeneratif seperti hipertensi, jantung koroner dan stroke.
Di malam hari, menu utama Rasulullah saw. Adalah sayur mayur. Beberapa riwayat mengatakan, rasulullah selalu mengkonsumsi sana al makki dan sanut menurut Prof Dr. Musthofa, di mesir keduanya mirip dengan sabbath dan ba’dunis. Intinya adalah sayur mayur. Secara umum, sayur memiliki kandungan serat yang tinggi yang sangat baik untuk pencernaan tubuh manusia yang dalam dunia kesehatan disebut dengan circadian rhytme ( irama biologis )
Rasulullah tidak langsung tidur setelah makan malam. Beliu beraktifitas dulu supaya makanan yang dikonsumsi masuk lambung dengan cepat dan baik sehingga mudah dicerna. Caranya bisa dengan salat. Rasulullah saw. Bersabda : cairkan makanan kalian dengan zikir kepada Allah dan shalat dan janganlah kalian langsung tidur setelah makan, karena dapat membuat hati kalian menjadi keras ( HR. Abu Nu’Aim dari Aisyah r.a)
C. Olahraga
Olahraga merupakan faktor penting bagi seseorang dalam menjaga kesehatannya agar tetap bugar, kesehatan tidak mungkin diperoleh seseorang tanpa adanya olahraga. Orang yang kurang olahraga secara perlahan tapi pasti akan mengalami penyusutan kualitas kebugaran tubuhnya.
Baginda Rasulullah saw. walaupun memiliki agenda kehidupan yang cukup padat tapi beliau selalu menyempatkan olahraga, salah satu diantara olah raga yang beliu sukai adalah memanah dan mengendarai kuda. Sebagaimana yang diasyaratkan oleh ayat-ayat suci Al Qur’an :
” Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang ( yang dengan persiapan itu ) kamu menggetarkan musuh Allah, musuhmu ( Al Anfal : 60 )
Sabda rasululla saw. Ketahuilah bahwasannya kekuatan itu adalah kemampuan memanah ( Al Hadits )
Olahraga memanah dan berkuda selain membentuk kekuatan fisik, kemahiran dan pengembangan bakat juga juga menumbuhkan sifat keberanian dan tanggung jawab. Seorang muslim dalam menjalani kehidupannya harus sehat, kuat dan memiliki sifat- sifat tersebut berani menghadapi kenyataan hidup walupun pahit adanya serta bertanggung jawab apapun resikonya selama itu benar adanya.
Kuatnya fisik memudahkan seseorang untuk melaksanakan ibadah kepada Allah SWT. Untuk mencari rizki, membantu orang yang lemah, mempertahankan hidup dan bebagai aktifitas yang membutuhkan kekuatan fisik. Oleh karena itu melalui haditsnya rasulullah bersabda :
” Mumin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah dari pada mu’min yang lemah” ( Al haidts ).
Dengan berolahraga yang teratur disertai niat karena Allah supaya dapat memikul amanah yang Allah berikan sebagai khalifahNya di muka bumi maka walaupun olahraga merupakan urusan dunia tapi bisa menjadi ibadah dan mendapat cintanya Allah SWT
D. Bangun Subuh
Baginda Rasulullah saw. Beliau terbiasa dengan bangun subuh bahkan sebelum azan subuh beliau sudah melakukan salat tahajud. Sehingga asupan awal ke tubuh beliau adalah udara segar yang belum terkontaminasi oleh zat-zat lain yang merugikan, seperti : debu, asap kendaraan dan berbagai zat yang mengandunng radikal bebas yang berbahaya bagi tubuh. Udara subuh sangat kaya akan oksigen yang mengandung zat asam, yang bermanfaat untuk optimalisasi metabolisme tubuh, dan berpengaruh terhadap vitalitas seseorang dalam aktivitasnya sehari-hari. Paru-paru yang dipenuhi dengan udara segar murni akan sehat dan terhindar dari berbagai penyakit pernapasan seperti TBC, ISPA ( inpeksi saluran pernapasan ) dan penyakit pernapasan lainnya. Selain itu udara subuh dapat memperkuat fikiran dan menyehatkan perasaan. Pada waktu subuh otak manusia sangat bening dan daya tangkapnya tajam maka para penghafal Al Qur’an dan penghafal pelajaran lebih mudah untuk menerimanya dibanding pada waktu-waktu yang lain. Begitu hebatnya kekuatan bangun subuh sampai-sampi Rasulullah saw. Bersabda : ” bila kamu bangun subuh, maka berlipat ganda upah kamu terima”. Dan Rasulullah saw. Pernah berdo’a bagi mereka yang suka bangun subuh ” Wahai Tuhanku berkahilah ummatku yang suka bangun subuh”. Diceritakan dalam sebuah riwayat pada suatu hari Nabi Muhammad saw. Melihat putrinya Fatimah masih tertidur padahal waktu subuh telah tiba. Nabi Muhammad lalu menggoyang-goyang kaki putrinya penuh kasih sayang seraya berkata ” Bangunlah anaku dan saksikanlah sesungguhnya Tuhan menetapkan pembagian rezeki manusia adalah pada saat-saat setelah fajar menyingsing dan sebelum matahari terbit ( Al Hadits )
Para ulama sepakat bahwa rezeki tidak hanya diartikan dalam bentuk uang atau harta benda akan tetapi termasuk didalamnya kesehatan, kesalamatan dan kebahagiaan.
Maha suci Allah yang telah mengutus hamba pilihannya Nabi Muhammad saw. yang menjadi suri taulada bagi ummat manusia. Lalu bagaimana dengan kita sebagai ummatnya apakah kita sudah meneladani kehidupan pribadi rasulullah dalam semua dimensi kehidupan termasuk didalamnya pola hidup sehat Rasulullah ? sudahkah kita terbiasa dengan menjaga kebersihan ( jasmani, pakaian, makanan dan lingkungan termasuk tempat ibadah ) ? sudahkah kita mengatur pola makan sesuai dengan yang rasulullah contohkan halal dan baik serta makan setelah lapar dan berhenti sebelum kenyang ? sudahkah kita berolahraga supaya badan kita sehat dan kuat supaya dapat menanggung beban tanggung jawab yang Allah berikan sebagai khalifah-Nya ? sudahkah kita terbiasa dengan bangun subuh ? marilah dengan semangat Tahun Baru 1443 Hijriah, kita buka lembaran baru, kita berhijrah menuju kehidupan yang lebih baik dengan mengikuti sunnah Rasulullah salalahu alaihi wasallam
Jakarta, 1 Muharam 1443 H