Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Jika Jakarta Tenggelam, NASA Sebut Pulau Reklamasi yang Pertama Bakal Dihantam

DIS/RN | Minggu, 18 Juli 2021
Jika Jakarta Tenggelam, NASA Sebut Pulau Reklamasi yang Pertama Bakal Dihantam
-

RN - Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (National Aeronautics and Space Administration/NASA) telah mengeluarkan hasil riset yang menyebutkan kota DKI Jakarta bakal tenggelam dalam beberapa tahun ke depan.

NASA menyatakan wilayah Jakarta beserta pulau reklamasi masuk dalam kota pesisir yang terancam tenggelam oleh banyak faktor. Meningkatnya permukaan air laut dampak pemanasan global dan pencairan lapisan es menjadi salah satu utamanya.

NASA juga menampilkan dua foto satelit kota Jakarta yang diambil dengan jarak waktu yang berbeda. Foto pertama diambil pada tahun 1990 dan kedua tahun 2019. Dalam foto dari NASA itu menampilkan wajah Jakarta selama satu dekade belakangan.

BERITA TERKAIT :
Lionel Messi Paling Gacor!
Lionel Messi Terima Ancaman Pembunuhan

Salah satu perubahan kota Jakarta yang menonjol dari foto yang ditampilkan NASA adalah adanya pulau reklamasi. Menurut salah satu analisis data Landsat, pemerintah kota telah membangun setidaknya 1185 hektar lahan buatan baru di sepanjang pantai.

"Sebagian besar lahan telah digunakan untuk pembangunan perumahan kelas atas dan lapangan golf. Penggunaan lahan seperti itu datang dengan risiko, karena berada di garis depan Jakarta yang tak terhindarkan melawan kenaikan permukaan laut dan gelombang badai," kata Dhritiraj Sengupta, seorang ilmuwan penginderaan jauh di East China Normal University.

Sengupta menjelaskan pulau-pulau buatan seringkali menggunakan campuran pasir dan tanah yang mengendap dan menjadi padat seiring waktu. Bahayanya, bahan tersebut bisa cepat surut.

Satelit dan sensor berbasis darat mencatat sebagian wilayah Jakarta Utara mengalami penurunan puluhan milimeter per tahun. Di pulau-pulau buatan baru, angka itu melonjak hingga 80 milimeter per tahun.