RN - Ini peringatan keras buat Anda yang hobi membuat konten nyeleneh. Sebab, tidak sedikit kelompok ABG yang melakukan aksi nekat dan mengancam nyawa.
ABG yang biasa disapa Som mengaku, dirinya dan teman-temannya memang sering membuat konten dengan penuh tantangan. "Tapi pas insiden tersbeut kami kapok deh," tegasnya kepada wartawan, Kamis (15/7) malam.
Bocah SMA ini menyatakan, membuat konten yang menantang agar bisa viral dan mendapatkan respon dari netizen. "Sensasi aja bang, biasa kami naik motor deh," terang bocah yang tinggal di Jakbar ini.
BERITA TERKAIT :Diketahui, ABG penghadangan truk di Bekasi, tewas akibat aksinya. Diketahui, kelompok ABG tersebut dikenal sebagai kelompok 'Rojali' atau rombongan jemaah liar, berjumlah 6 orang. Rombongan ini berusia tanggung rata-rata 12-16 tahun.
Aksinya viral pada Minggu (10/7) saat menghadang truk lalu terlindas. Adalah FA (13) yang dinyatakan meninggal tertabrak truk di Bekasi.
Ketika itu mereka sedang membuat konten video untuk TikTok, dengan tema 'challenge malaikat maut' atau menghadang truk yang melintas di jalan raya.
Menurut Kasat Lantas Bekasi Kompol Argo Wiyono, kelompom Rojali sudah membuat 8 video konten serupa di hari tewasnya FA pada Minggu (10/7). Polisi menemukan 7 video yang sudah di-upload ke media sosial.
"Jadi di 7 video yang kita dapatkan, jadi mereka itu lompat ke tengah, mobilnya kan ngerem mendadak tuh, habis itu mereka pergi kabur," ungkap Argo.
Anak-anak tersebut membuat konten yang menantang maut itu hanya karena ingin terkenal dan jadi pusat perhatian. "Kalau dari versi saksi temannya itu niatnya hanya ingin terkenal supaya viral, itu kan membahayakan," ucapnya.
Praktisi keselamatan berkendara dari Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, mengatakan bahwa aksi-aksi ekstrem yang dilakukan para remaja sangat susah dikontrol karena mereka umumnya datang dari keluarga tidak harmonis atau luput dari pengawasan orang tuanya.