Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

49,2 Persen Warga DKI Kena Corona, Ini Peringatan Buat Orang Yang Ogah Vaksin 

NS/RN | Sabtu, 10 Juli 2021
49,2 Persen Warga DKI Kena Corona, Ini Peringatan Buat Orang Yang Ogah Vaksin 
Mobil vaksin di DKI Jakarta.
-

RN - Vaksin memang tidak menjamin Anda akan kebal Corona. Tapi, dengan vaksin Anda akan mempunyai kekebalan tubuh untuk menghadang virus mematikan tersebut. 

Diketahui, hasil survei serologi Covid-19 yang dilakukan oleh Tim Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) itu dilakukan pertengahan hingga akhir Maret 2021 dengan menyasar ke permukiman-permukiman warga Jakarta. Sebanyak 5.000 orang dilibatkan untuk mengetahui prevalensi antibodi positif Covid-19 di Ibu Kota. 

Hasilnya, 44,5 persen warga pada bulan Maret terinfeksi Covid-19 dan meningkat jadi 49,2 persen di bulan Juni. Adapun jumlah penduduk Jakarta 10,56 juta.

BERITA TERKAIT :
Pastikan Anak-anak Sudah Terimunisasi, Petugas Puskes se- Penjaringan Sweeping Polio
Coorna Makin Ngegas, Jakut Jaktim Jaksel Horor Tuh

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menanggapi soal hasil survei yang menyebutkan separuh warga Ibu Kota sudah pernah terinfeksi Covid-19. Dia berharap, separuh warga tersebut sudah mendapatkan kekebalan terhadap virus ini.

Untuk itu, lanjut Anies, program vaksinasi akan terus digalakkan agar tercipta kekebalan komunal atau herd immunity di Jakarta.

“Artinya separuh penduduk di Jakarta sudah memiliki eksposure, mudah-mudahan mendapat kekebalan Covid-19. Nah ke depan kita akan mendorong lebih jauh supaya kegiatan vaksinasi bisa tuntas,” ujar Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, Sabtu (10/7/2021). 

Anies mengatakan, pekerjaan rumah dalam proses vaksinasi masih banyak. Dia meminta setiap pihak terlibat dalam menggerakkan masyarakat untuk mau divaksin.

“Sepraruh warga Jakarta sudah terinfeksi, 50 persen lebihnya harus divaksin juga. PR-nya belum selesai, PR-nya masih panjang, bahwa vaksinasi harus dikeroyok, bukan hanya tindakan vaksinasi tapi juga menggerakkan orang datang ke tempat vaksinasi,” ucap Anies.