RADAR NONSTOP - Untuk memastikan kesiapan PON 2020, KONI DKI Jakarta terbang ke Papua. Kehadiran KONI untuk melihat situasi dan sarana olahraga.
Rombongan yang dipimpin Ketua umum KONI DKI Jakarta Laksaman Pertama (Purn) TNI AL Djamhuron P Wibowo mengunjungi Bumi Cendrawasih pada hari Senin (5/11). Mereka diterima jajaran pengurus KONI Papua di Jayapura.
BERITA TERKAIT :"Adapun maksud kedatangan kami ke Papua untuk memastikan seberapa jauh kesiapan Papua sebagai tuan rumah PON pada tahun 2020 nanti," ujar Djamhuron saat memaparkan hasil kunjungannya pada rapat pengurus KONI DKI di Gedung KONI DKI Jalan Letjen Soeprapto Kav 3, Cempaka Putih, Rabu (14/11).
Dalam kunjungan tersebut diterima oleh Sekum KONI Papua Timothius Kagoya beserta jajarannya.
Selain itu, lanjut Djamhuron pihaknya juga ingin mendapat kepastian soal cabang olahraga yang akan digelar di PON 2020 nanti. "Kami juga melihat venue venue sebagai tempat pertandingan baik di Jayapura maupun Merauke," ujarnya.
Kagoya yang mewakili Ketua KONI Papua Lukas Enembe yang tengah melakukan kunjungan kerja di luar Papua, seperti dituturkan Djamhuron sangat senang mendapat kunjungan dari KONI DKI.
"Sebelumnya juga kami sudah dikunjungi oleh KONI Jawa Timur dan Bali. Namun kunjungan KONI DKI sangat istimewa bagi kami. Sesuai dengan SK 72 dari KONI Pusat ada 50 cabor olahraga yang dipertandingkan di PON Papua. Namun kami keberatan karena terlalu banyak. Tadinya kami hanya sanggup menggelar 30 cabor saja. Setelah dimusyawarahkan dengan Gubernur Lukas Enembe maka diputuskan ada 45 cabor saja," jelas Kagoya seperti dikutip Djamhuron
Kelima cabor yang dibatalkan yakni arung jeram, korfball, handball, panjat tebing dan boling.
Namun kini ada perkembangan lain untuk cabang panjat tebing kemungkinan bisa digelar.
"Untuk panjat tebing masih kami pertimbangkan untuk digelar karena ini cabang banyak digemari anak anak muda," ujarnya.
Menyangkut masalah keamanan Kagoya menjamin Papua dalam keadaan aman. "Untuk masalah keamanan kita serahkan ke TNI dan Polri yang menjaganya Selama ini soal gangguan OPM itu hanya ada di gunung gunung yang sangat jauh dari kota kota penyelenggara PON," jelasnya.
Dikatakan ada lima klaster penyelenggara PON yakni Jayapura, Timika, Wamena,Biak dan Merauke. Untuk penyelenggaraan PON sendiri ada dua alternatif yakni mulai 9 September 2020 atau 20 Oktober 2020.