Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Rumah Sakit Penuh, 2.098 Jenazah Dimakamkan, Tapi Warga Bekasi Masih Aja Nakal 

NS/RN/YDH | Minggu, 27 Juni 2021
Rumah Sakit Penuh, 2.098 Jenazah Dimakamkan, Tapi Warga Bekasi Masih Aja Nakal 
Ilustrasi
-

RN - Warga Bekasi, Jawa Barat sebaiknya patuh. Jangan lagi nakal tidak pakai masker apalagi berkerumun. 

Dari pantauan wartawan, masih banyak warga di Kota Bekasi enggan pakai masker. Padahal data dari Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kota Bekasi menyebutkan sudah ribuan jenazah telah dimakamkan menggunakan protokol Covid-19 di TPU Pedurenan, Kecamatan Mustikajaya, Kota Bekasi. 

Sejak Maret 2020 hingga hari ini, sebanyak 2.098 jenazah dimakamkan dengan menggunakan protokol Covid-19.

BERITA TERKAIT :
Diberi Penghargaan Oleh Jokowi Soal Perang Lawan Corona, Kini Tidur Dibui Karena Dituduh Korupsi APD 
Golkar Bekasi Gadang Calon Wali Kota, Putrinya Pepen Bersaing Lawan Eks Ketum KONI  

”TPU Pedurenan jadi tempat pemulasaran jenazah Covid-19 di Kota Bekasi, karena sudah hampir penuh, maka kita tambah enam hektar lahan,” kata Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kota Bekasi, Jumhana Lutfi, Sabtu (26/6/2021).

Meski dimakamkan secara protokol Covid -19, tidak semua jenazah dipastikan terpapar virus corona. Jumhana menjelaskan, jumlah jenazah yang dimakamkan menggunakan protokol Covid-19 pada Januari 2021 sebenarnya mulai melandai.

Dalam sehari, hanya terdapat 1 atau 2 jenazah saja yang dimakamkan karena terpapar Covid-19. ”Pada saat 6 bulan terakhir ada penurunan, hanya 2 atau 1 jenazah saja yang pakai protokol Covid-19,” tuturnya.

Namun, kata dia, terjadi kenaikan jumlah jenazah yang dimakamkan menggunakan protokol Covid-19 setelah Lebaran 2021. Jumlahnya semakin melonjak pada dua pekan terakhir. ”Hampir rata-rata setiap hari (yang meninggal) rata-rata karena Covid-19 ada 20 orang. Yang protokol Covid-19 ada 10 orang, jadi total rata-rata 30 jenazah,” ungkapnya.

Meski petugas kewalahan, jenazah yang dimakamkan menggunakan protokol Covid-19 juga dilakukan prosesi keagamaan sesuai dengan kepercayaannya. ”Tetapi dalam tata cara pemakamannya, kami sesuaikan dengan agama jenazah. Kalau agama Islam tetap kami ada adzan dan sholat saat memakamkan. Itu pelayanan yang dalam proses pemulasaran,” tegasnya.

Untuk itu, Jumhana mengimbau agar warga Kota Bekasi terus menjalankan protokol kesehatan 5M, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas.