RN - Gerilyawan Taliban terus melakukan serangan. Alhasil, 50 dari 370 berhasil direbut dan dikuasai.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Afghanistan, Deborah Lyons mengatakan, lebih dari 50 dari 370 distrik Afghanistan telah jatuh sejak awal Mei.
"Sebagian besar distrik telah diambil di sekitar ibu kota provinsi, menunjukkan bahwa Taliban memposisikan diri mereka untuk mencoba dan mengambil ibu kota ini setelah pasukan asing ditarik sepenuhnya," lanjutnya.
BERITA TERKAIT :Berita itu muncul ketika sebuah perusahaan listrik lokal mengatakan kepada media pada Selasa (22/6) jika bentrokan kekerasan telah merusak infrastruktur listrik utama, menyebabkan pemadaman listrik di 11 provinsi termasuk Kabul.
Menurut seorang Rabani Rabani, anggota dewan provinsi Kunduz, selama 24 jam terakhir, pejuang Taliban telah menguasai beberapa distrik di provinsi Kunduz dan perbatasan penting dengan Tajikistan.
Dia menjelaskan distrik tersebut termasuk Chahar Dara, Khan Abad, Imam Sahib, dan juga Shirkhan Bandar, titik persimpangan dengan Tajikistan.
Salah satunya, distrik Chahar Dara, jatuh tanpa perlawanan untuk mencegah korban warga sipil.
Keuntungan Taliban terbaru yakni berada di daerah yang secara tradisional tidak berada di bawah kendali mereka.
Selama akhir pekan, Taliban mengklaim telah menyerbu pangkalan Angkatan Darat Afghanistan di provinsi Balkh di utara negara itu. Sebuah video propaganda Taliban menunjukkan kelompok gerilyawan di dalam pangkalan militer menyita kendaraan dan senjata militer.
Mereka mengklaim dalam video lain bahwa mereka telah menguasai Humvee Tentara Nasional Afghanistan di provinsi Takhar, di timur laut.
Kelompok itu juga mengklaim dalam video propaganda lain bahwa puluhan pasukan Afghanistan menyerah kepada Taliban di provinsi Faryab di utara negara itu.
Pada April lalu, Presiden AS Joe Biden secara resmi mengumumkan keputusannya untuk mengakhiri perang terpanjang AS, menganggap konflik berkepanjangan dan sulit diselesaikan di Afghanistan tidak lagi sejalan dengan prioritas AS.
Biden mengatakan dia akan menarik pasukan AS dari Afghanistan sebelum 11 September, peringatan 20 tahun serangan teroris yang mengkatalisasi perang melawan teror.
Biden berencana untuk bertemu dengan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani dan Abdullah Abdullah, kepala Dewan Tinggi untuk Rekonsiliasi Nasional negara itu, yang mengawasi tim negosiasi pemerintah.