Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Anies Dan Kang Emil Sholat Subuh, Netizen: Kapan Ke Bogor, Kami Memang Tak Ada Beras Tapi Kopi Liong

NS/RN | Minggu, 13 Juni 2021
Anies Dan Kang Emil Sholat Subuh, Netizen: Kapan Ke Bogor, Kami Memang Tak Ada Beras Tapi Kopi Liong
Anies Baswedan dan Ridwan Kamil sholat subuh bareng.
-

RN - Panen raya di Sumedang, Jawa Barat yang disambung dengan Sholat Subuh membuat beberapa warganet baper. Mereka merasa iri saat melihat Anies Baswedan dan Ridwan Kamil sholat bersama. 

Netizen yang ikut komentar di akun Anies Baswedan berharap Gubernur DKI Jakarta itu datang ke Bogor. Ada juga netizen asal Majalengka meminta agar Anies ke daerahnya. 

Sari Z Radji: Barakallah, pak...Kapan main ke Bogor? Kami memang gak punya beras, tp ada Kopi Liong Bulan..

BERITA TERKAIT :
Langkah ZigZag Dedi Mulyadi Geser Ridwan Kamil Di Jawa Barat 
RK Lempar Handuk Di Jakarta, Sebut Nama Desi Ratnasari Jadi Pendamping

Nana Doank: Pak anies baswedan berkunjung atuh ke majalengka..

Lockomotiv Kophi Kothok: Senang lihat para pemimpin guyub rukun seperti ini.. Memeberikan suri tauladan keakraban & kebersamaan kepada masyarakat di tengah isu2 persaingan.. Semoga istiqomah dan amanah bapak2 Gubernur..

Asronkhalifah: Sosok Umaro yg sangat dekat dgn Ulama sangat kental pd diri sang gubernur ini...Ini adalah awal yg baik... Smg ketika klak Allah SWT taqdirkan beliu utk memimpin negeri tercinta ini, maka hal ini akan menjadi pemandangan setiap hari yg menyejukkan bagi setiap rakyat indonesia...

Diketahui, Anies Baswedan mengikuti kegiatan Subuh Keliling di Masjid Agung Sumedang bersama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Jumat (11/6/2021).

Dalam akun Facebook-nya Anies menulis: 

Subuh di Sumedang. Bersyukur bisa wudhu dengan air segar kota Sumedang, bersujud di tanah yang jadi Puser Sunda, di mana dulu berdiri sebuah negeri bernama: Sumedang Larang. 

Kuningan tidak jauh dari Sumedang. Dalam satu payung budaya Sunda. Ibu dan Nenek, serta seluruh keluarga besar sehari-hari berbahasa Sunda. Hingga kini di rumah kami, keluarga Ibu sehari-hari masih tidak berubah, hanya bisa ngobrol dengan bahasa Sunda. 

Masa kecil sering melewati kota ini jika perjalanan dari Kuningan ke Bandung. ibu dahulu sempat menjadi dosen di IKIP Bandung (Sekarang UPI). Kami meniti rute Kuningan, Cikijing, Majalengka, Sumedang lalu Bandung. 

Keindahan alam sepanjang jalan jadi kenangan tersendiri; untung waktu itu belum ada ponsel, jadi mata tidak terpancang ke layar ponsel, tapi sepanjang perjalanan mata melihat ke alam, kenangannya adalah pemandangan alam… ???? 

Jumat pagi itu, di Masjid Agung Sumedang kami bersujud. Bersama Kang Ridwan Kamil Gub Jabar dan Kang Dony Ahmad Munir Bupati Sumedang, serta para ulama dan tokoh masyarakat. Kang Emil yang ternyata juga punya kenangan masa kecil dengan Kakek-Neneknya di kota Sumedang. 

Tidak lama kemudian matahari terbit dengan cerah, menandai dimulainya sebuah Jumat yang produktif. Perjalanan kami membawa misi pemenuhan kebutuhan pangan bagi keluarga-keluarga di Jakarta. 

Alhamdulillah, setelah bersujud dengan mata-hati, jalan keluar masjid menyongsong terbitnya mata-hari. Sebuah pagi di Sumedang, Pusernya Sunda. Sebuah pagi yang amat mengesankan.