RN - Presiden Joko Widodo (Jokowi) ternyata setiap hari selalu sarapan Corona. Dia sudah disuguhi angka-angka lonjakan virus mematikan tersebut.
Untuk itu, Jokowi meminta pemerintah daerah (pemda), pangdam, hingga kapolda terus menekan angka COVID-19 selepas libur Lebaran. Sebab, 1,5 juta warga masih nekat mudik meski dilarang.
Jokowi mulanya menyampaikan dirinya setiap pagi sarapan angka-angka penanganan COVID-19. Semua angka kasus COVID-19 di seluruh daerah dia pelajari.
BERITA TERKAIT :Jokowi Melanggar Etika Karena Dukung Paslon, Tapi Gak Bisa Terjerak Hukum
Jokowi Selamat Dari Putusan MK, Hakim Sebut Presiden Tak Melakukan Nepotisme
"Karena setiap pagi sarapan saya itu angka-angka. Semua kabupaten ada, semua kota ada, semua provinsi saya punya," kata Jokowi dalam Pengarahan Presiden RI kepada Forkopimda Se-Provinsi Kepulauan Riau, Kota Tanjungpinang, 19 Mei 2021, yang disiarkan YouTube Setpres, Kamis (20/5/2021).
Jokowi mengungkapkan, pada Februari 2021, kasus aktif COVID-19 di Indonesia mencapai 176.672. Dia mengatakan angka tersebut terus turun hingga 87.514 pada 18 Mei 2021.
"Jadi coba dilihat, dari 176 ribu, hari ini sudah turun menjadi 87 ribu. Kelihatan terus grafisnya kelihatan turun," ujarnya.
Karena itu, Jokowi pun mewanti-wanti pemerintah daerah (pemda), pangdam, hingga kapolda. Dia enggan kasus yang terus menurun itu melonjak akibat banyaknya warga yang nekat mudik saat Lebaran 2021 kemarin.
"Jangan sampai karena Lebaran kemarin, ini kita sudah melarang mudik, tapi tetap ada satu setengah juta yang mudik, naik nggak papa tapi kecil saja. Ini yang kita harapkan. Oleh sebab itu, jaga-jaga, harus terus kita tekan," tutur Jokowi.
