RN - Kepala Polisi Sektor Indihiang, Tasikmalaya, Kompol Didik Rohim mengatakan, dia beserta 23 orang anggotanya menjalani rapid test antigen setelah mendapatkan seorang tahanan tewas akibat positif Covid-19.
Menurutnya, rapid test antigen dilakukan untuk deteksi dini dan pencegahan penularan Covid-19. Rapid test antigen tersebut, dilakukan oleh tim dokter kesehatan Polres Tasikmalaya Kota.
"Dari jumlah anggota Polsekta Indihian, yang merjumlah 42 personel, ada sebanyak 23 personel yang menjalani rapid test antigen bersama 12 tahanan. Hasilnya seluruhnya negatif Covid -19 ," ujarnya di Tasikmalaya, Rabu (19/5/2021).
BERITA TERKAIT :Proses rapid test antigen dilaksanakan di halaman Mapolsekta Indihiang, dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Seluruh petugas yang melakukan rapid test atigen, juga menggunakan baju hazmat.
Sementara untuk pelayanan di Polsekta Indihiang, menurutnya saat ini kembali dilakukan secara normal. Hanya saja untuk membesuk tahanan , kini dibatasi dan dengan prosedur yang ketat, untuk menghindari terjadinya kasus serupa.
Sebelumnya diberitakan, RH (50), seorang tahanan kasus dugaan penipuan penggelapan kendaraan bermotor ditemukan meninggal di sel Markas Polsek Indihiang, Polresta Tasikmalaya, Selasa (18/5/2021).
Berdasarkan hasil pemeriksaan medis sementara, tahanan yang meninggal itu positif Covid-19 berdasarkan rapid test antigen. Tahanan itu juga memiliki riwayat penyakit jantung.
Jenazah tahanan itu dibawa ke RSUD Soekardjo, Kota Tasikmalaya, untuk diperiksa tim identifikasi Satreskrim Polresta Tasikmalaya.
"Ya memang benar, satu tahanan (inisial RH), tadi pagi ditemukan tahanan lainnya yang menginformasikan kepada penjaga meninggal dunia. Kita sudah lakukan hasil dan hasilnya positif (antigen), dengan komorbid jantung. Kita pun langsung lakukan isolasi bagi para petugas jaga dan tahanan lainnya yang berinteraksi dengan korban," jelas Kepala Polresta Tasikmalaya AKBP Doni Hermawan di Ruang Kamar Mayat RSUD Soekardjo, Kota Tasikmalaya, Selasa (18/5/2021) sore.