Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Lebaran 13 Mei, Emak-Emak: Asyik Bisa Masak Opor Ayam 

NS/RN | Rabu, 12 Mei 2021
Lebaran 13 Mei, Emak-Emak: Asyik Bisa Masak Opor Ayam 
Ilustrasi
-

RN - Sidang isbat yang dipimpin Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menetapkan Lebaran pada 13 Mei 2021. Sebab, hingga Selasa (11/5), hilal sebagai tanda jatuhnya 1 Syawal 1442 Hijriah belum terlihat.

Sidang isbat digelar di Kantor Kementerian Agama, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (11/5/2021). "Kami khawatir Lebaran 12 Mei. Tapi karena 13 Mei jadi ada waktu luang masak opor ayam deh," tegas Sumini warga Cempaka Putih, Jakpus. 

Begitu juga dengan Nuraisah. "Saya sudah beli kulit ketupat dan ayam takutnya Lebaran 12 Mei, Alhamdulillah jatuh 13 Mei deh," beber emak-emak dua anak ini.

BERITA TERKAIT :
Pilihan Destinasi Wisata Libur Lebaran, Jungle Land Sentul Dipadati Ribuan Pengunjung
Alhamdulillah, Kasus Timah Kalah Dengan Perputaran Duit Lebaran Rp 369,8 Triliun

Diketahui, sidang isbat dipimpin oleh Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas. Selain itu, dihadiri oleh pimpinan Majelis Ulama Indonesia, Komisi VIII DPR, ormas Islam, hingga ahli astronomi.


"Penetapan 1 Syawal di-istikmalkan," sambungnya. Istikmal adalah sebuah istilah yang berarti menyempurnakan bulan Ramadhan selama 30 hari.

Keputusan tersebut diambil karena hilal yang belum terlihat. Pakar astronomi dari Tim Unifikasi Kalender Hijriyah Kemenag, Cecep Nurwendaya, menegaskan tidak ada referensi empirik visibilitas atau ketampakan hilal awal Syawal 1442 H yang teramati di semua wilayah di seluruh Indonesia hari ini.

"Semua wilayah Indonesia memiliki ketinggian hilal negatif antara minus 5,6 sampai dengan minus 4,4 derajat. Hilal terbenam terlebih dahulu dibanding matahari," terang Cecep.

Cecep menuturkan, Kementerian Agama melakukan pengamatan hilal di 88 titik di seluruh Indonesia. Menurut Cecep, penetapan awal bulan Hijriah didasarkan pada rukyat dan hisab. Proses hisab sudah ada dan dilakukan oleh hampir semua ormas Islam.

Berdasarkan data di Pusat Observasi Bulan (POB) Cibeas, Pelabuhan Ratu, posisi hilal menjelang awal Syawal 1442 H atau pada 29 Ramadan 1442 H, yang bertepatan dengan 11 Mei 2021, secara astronomis tinggi hilal adalah minus 4,38 derajat; jarak busur bulan dari matahari: 4,95 derajat; umur hilal minus 8 jam 14 menit 44 detik.

"Minus menunjukkan hilal belum lahir," tutur Cecep.

Cecep menjelaskan, berdasarkan sidang Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS), kriteria imkanurrukyat disepakati adalah minimal tinggi hilal 2 derajat, elongasi minimal 3 derajat, dan umur bulan minimal delapan jam setelah terjadi ijtima'.

Sehubungan itu, kata Cecep, karena ketinggian hilal di bawah 2 derajat, bahkan minus, tidak ada referensi pelaporan hilal jika hilal awal Syawal teramati di wilayah Indonesia.