Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Kurang Bertaji, Timo Werner Dijuluki Kuda Buta

ERY | Senin, 19 April 2021
Kurang Bertaji, Timo Werner Dijuluki Kuda Buta
Timo Werner - Net
-

RN – Diharapkan menjadi salah satu andalan Chelsea musim ini, Timo Werner malah jauh dari harapan. Bahkan, mantan pemain Tottenham Hotspur, Rafael van der Vaart menjuluki Werner ‘kuda buta’, lantaran tampil kurang impresif.

Rafael van der Vaart memberikan kritikan pedas untuk Timo Werner, yang selama ini dinilai kurang garang saat tampil di lapangan.

Mantan bintang Tottenham Hotspur itu mengklaim jika Werner memiliki gaya permainan yang seperti kuda buta, selama tahun pertamanya di klub.

BERITA TERKAIT :
Ban Kapten Mbappe di Timnas Bakal Dicopot
Patung Harry Kane Sasaran Bully

Striker asal Jerman itu memang diketahui sulit beradaptasi di Chelsea sejak bergabung dengan RB Leipzig 2020 lalu. Sejak saat itu Timo Werner hanya mampu mencetak lima gol dalam 29 laga di Liga Inggris.

Ketika Werner sedang berusaha untuk beradaptasi di Stamford Bridge, Rafael van der Vaart justru melayangkan kritikan tajam. Van der Vaart memberi wejangan kepada pelatih Chelsea, Thomas Tuchel agar lebih jeli memilih pemain.

"Jika saya diminta memilih, maka saya akan selalu memainkan Hakim Ziyech karena dia yang terbaik. Werner sebenarnya punya kecepatan yang bagus tertuatama dalam laga tandang. Namun, ketika sedang dalam tekanan, dia hanya bisa berlari sambil menundukkan kepala," tutur Rafael van der Vaart kepada Sport Witness, dilansir dari Mirror.

"Werner benar-benar kuda buta. Dia telah membuktikannya di Jerman. Berbeda dengan Mount, dia adalah pemain sepak bola yang hebat meski menurut saya kemampuannya perlu ditingkatkan," sambungnya lagi.

Selain mengkritik kemampuan Timo Werner, Van der Vaart juga menilai kemampuan para pemain Chelsea lainnya. Meski kata-katanya sangat tajam, penilaian Rafael van der Vaart bisa jadi bahan pertimbangan untuk Thomas Tuchel.