Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Badan Pemilihan Wagub Tertunda, Imbas Penolakan Majelis Syuro?

RN | Kamis, 08 November 2018
Badan Pemilihan Wagub Tertunda, Imbas Penolakan Majelis Syuro?
Siapa pengantin Anies Baswedan? -Net
-

RADAR NONSTOP - Pembentukan Badan Pemilihan Wagub DKI Jakarta yang lahir dari kesepakatan PKS-Gerindra tertunda. Padahal, jika sesuai jadwal, badan tersebut mestinya sudah terbentuk hari ini, Kamis (8/11/2018).

Saat dikonfirmasi, Wakil Ketua DPD Partai Gerindra DKI Syarief mengatakan, Badan Pemilihan Wagub DKI kemungkinan baru akan terbentuk pada Senin (12/11/2018). 

“Mestinya hari ini sudah jadi, tapi karena kami (Gerindra) dan PKS ada agenda Kunker, maka diundur. Kemungkinan paling lambat minggu depan sudah jadi,” jelasnya.

BERITA TERKAIT :
Gerindra Sadar Diri di Pilkada Jakarta, Kalau Cuma Dapat Wagub Gak Ada Masalah
Terancam Gagal ke Senayan, Pengamat: Pras Cocok Jadi Cawagub

Saat disinggung, apakah molornya pembentukan Badan Pemilihan Wagub tersebut dikarenakan adanya penolakan Majelis Syuro PKS? Syarief dengan tegas membantahnya. 

“Tidak, kita hormati pernyataan pak Sani. Namun pembentukan Badan Pemilihan Wagub itu sudah keputusan DPW dan DPD. Bahkan kemarin itu komposisinya juga sudah dibicarakan, fifty fifty,” ungkap Syarief.

Seterusnya Syarief juga mengatakan, anggota Majelis Syuro PKS, Triwisaksana tidak perlu khawatir jika dua nama yang selama ini digadang-gadang, Ahmad Syaikhu dah Agung Yulianto tak lolos fit and proper test.

“Kalau nggak lulus kan artinya tidak memenuhi kriteria. Kan PKS banyak kader-kader yang mumpuni dan berkualitas, jadi bisa dorong calon lain,” katanya.

Terpisah, Ketua DPW PKS DKI Jakarta, Ahamd Syakir Purnomo mengisyaratkan, Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto bukan harga mati. “Memang selama ini dua nama itu, tapi tidak tertutup kemungkinan akan ada dua nama lagi,” ujar Syakir.

Diketahui, intenal PKS Jakarta sendiri lebih menginginkan Ketua Fraksi PKS DPRD DKI, Abdurrahman Suhaimi yang menjadi pendampingi Anies. Suhaimi dinilai lebih memahami Ibu Kota dibandingkan dua nama tersebut.