RN - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) merasa geram dengan Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko, lantaran dinilainya selalu menebar kebohongan kepada publik.
AHY mengaku, Partai Demokrat hingga saat ini menunggu sikap dan putusan pihak pemerintah, terkait Kongres Luar Biasa (KLB) ilegal yang dilakukan oleh Moeldoko cs. "Saat ini, Partai Demokrat tengah menaruh harapan dan memegang janji pemerintah serta jajaran penegak hukum, untuk menegakkan hukum sebenar-benarnya dan seadil-adilnya," ucap AHY saat melakukan acara jumpa pers via Youtube, Senin (29/3).
Putra sulung Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini juga merespon manuver politik yang dilakukan oleh kubu Moeldoko, terkait konferensi pers di Hambalang. Dalam pernyataan Moeldoko di akun media sosialnya, kata AHY, terlihat jelas ada upaya dari kubu Moeldoko untuk mendegradasi Partai Demokrat, dengan mengangkat isu Hambalang.
BERITA TERKAIT :"Kubu Moeldoko tidak mampu menunjukkan legalitas penyelenggaraan KLB, yang nyata-nyata adalah perbuatan melawan hukum. Ada upaya Moeldoko untuk mendiskreditkan Partai Demokrat dengan isu pertentangan ideologi menuju Pemilu 2024," tegas AHY.
Lebih lanjut, AHY mendesak Moeldoko untuk segera bertanggung jawab atas pernyataannya miring tentang Partai Demokrat. AHY menuturkan, perasaan para penggagas, pendiri, kader dan seluruh konstituen Partai Demokrat, telah dibuat sakit oleh pembantu Presiden Jokowi itu.
"Tentu saja, kami tidak bisa menerima segala bentuk upaya pembusukan terhadap integritas, prinsip, dan nilai-nilai yang Partai Demokrat perjuangkan selama ini. Kami juga patut bertanya, apa sebenarnya ideologi yang dianut oleh Moeldoko? Saya ulangi, Kami juga patut bertanya, apa sebenarnya ideologi yang dianut oleh KSP Moeldoko? Apakah ideologi yang sifatnya memecah belah, melalui fitnah keji, yang tidak bertanggungjawab? Tolong dijawab," papar AHY
Tak sampai disitu, dengan tegas AHY mengungkapkan, ucapan Moeldoko tentang Partai Demokrat hanya sebuah hoaks belaka. Ia lantas berpandangan, jika Moeldoko tak memiliki etika baik sebagai masyarakat dalam berbangsa dan bernegara.
"Ternyata cuma pernyataan bohong lagi, dan bohong lagi. bahkan seolah menghasut dengan pernyataannya soal pertentangan ideologi," tandas AHY.