Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Merapat ke Jokowi, Yusril Dianggap Ingin Selamatkan Perahu PBB

DEDI | Selasa, 06 November 2018
Merapat ke Jokowi, Yusril Dianggap Ingin Selamatkan Perahu PBB
Yusril Ihza Mahendra - Net
-

RADAR NONSTOP - Merapatnya Yusril Ihza Mahendra ke kubu Jokowi-Ma’ruf membuat prediksi banyak orang kecele.

Padahal, Kuasa Hukum Ormas HTI (Hizbut Tahrir Indonesia) itu dianggap banyak pihak bakal merapat ke pasangan Prabowo-Sandi.

Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komaruddin menilai keputusan Yusril merapat dan menyetujui menjadi pengacara Jokowi - Maruf Amin adalah langkah tepat.

BERITA TERKAIT :
Yusril Diklaim Jadi Menko Polhukam, Yang Lain Jangan Baper Ya... 
Panen Dukungan: Aksi AMUK RI Bagi Bunga Mawar & Tanda Tangan di Kain Putih Panjang Ajak Masyarakat Bersatu Setelah Pilpres 2024

Ujang merasa jika Yusril ingin menyelamatkan perahu (Partai) yang sudah dipertahankannya sejak lama. "Bagi Pak Yusril memilih menyetujui menjadi pengacara capres-cawapres Jokowi-Ma'ruf yang merupakan capres petahana, bisa sama-sama berkuasa. Pak Yusril juga dapat mengamankan partainya, PBB (Partai Bulan Binatang), yang selama ini sulit masuk Senayan," kata Ujang saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (6/11/2018).

Ujang menjelaskan, dari pendekatan Jokowi sebagai capres petahana, membutuhkan berbagai dukungan untuk memenangkan kembali pemilu presiden. Dukungan itu antara lain dengan merekrut tokoh-tokoh yang kritis maupun berseberangan pandangan.

Ujang menyebut beberapa tokoh yang sudah direktrut antara lain, Kapitra Ampera (Pengacara Imam Besar Front Pembela Islam Habib Rizieq), Ali Mochtar Ngabalin, dan saat ini Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra yang mantan pengacara capres-cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa pada pemilu presiden 2014.

“Tokoh-tokoh kritis yang direkrut ke kubu petahana menjadi penting untuk menambahkan kekuatannya dan sebaliknya melemahkan kekuatan lawan dalam menghadapi Pemilu 2019," beber Ujang.

Bergabungnya Yusril di kubu pasangan capres-cawapres Jokowi-Ma'ruf, menurut Ujang, menjadi penting karena dianggap memiliki peran penting. "Kalau Pak Yusril menyatakan setuju menjadi pengacara Pak Jokowi dan Ma'ruf, bukan terjadi perpecahan, tapi Pak Yusril merapat kekekuasaan," ungkap Ujang.

Lebih lanjut kata Ujang, bagi Yusril kondisi saat ini lebih baik mendukung capres petahana, yang dampak politisnya dpat mengamankan partainya. "PBB selama ini sulit untuk berada di Senayan. Pak Yusril sebagai tokoh utama PBB, tentunya gerbong partainya akan terbawa," tandas Ujang.

#HTI   #Pilpres   #Yusril