Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Kapolda Fadil Imran Kesal Dengan Gaya Polisi Hedonis 

NS/RN/NET | Minggu, 21 Maret 2021
Kapolda Fadil Imran Kesal Dengan Gaya Polisi Hedonis 
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran
-

RN - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran kesal. Dia mengingatkan kepada anak buahnya agar tidak bergaya hedonis.

Fadil meminta agar kepolisian bisa memberikan contoh yang baik kepada masyarakat.

Diketahui, hedon atau hedonisme kerap digunakan untuk menggambarkan perilaku foya-foya atau menghamburkan uang untuk sesuatu hal yang dianggap tidak perlu.

BERITA TERKAIT :
5 Kali Ditangkap Gegara Narkoba, Rio Reifan Kok Ga Kapok Ya?
Polisi Tewas Di Rumah Bos Batubara, Istri Gak Percaya Suami Bunuh Diri 

Hedonisme berasal dari bahasa Yunani yaitu hedone yang berarti kesenangan. Secara garis besar, hedonisme mengajarkan bahwa tujuan hidup yang terbaik adalah mengejar kebahagiaan sebanyak-banyaknya dan sebisa mungkin menghindari perasaan yang menyakitkan.

"Anda menjadi etalase anggota, berikan contoh, gaya hidup yang sederhana dan hindari gaya hidup hedonis," ujarnya kepada wartawan, Sabtu (20/3/2021).

Dia mengatakan, saat ini memang masih ditemukan anggota kepolisian yang cendrung hedonis dan tak berempati terhadap sesama. Adanya tampilan anggotanya yang hedonis itu menjadi salah satu faktor turunnya kepercayaan masyarakat terhadap Korps Bhayangkara.

Apalagi, tambahnya, di zaman serba digital ini segala informasi bisa diakses tanpa batasan dan masyarakat pun telah kritis menanggapi informasi yang ada, tak terkecuali soal anggota polisi yang bersikap hedonis.

Kata dia, polisi dituntut untuk tampil secara prima, namun bukan berarti mencontohkan hidup mewah. "Dan diharapkan anggota polisi bisa menjadi contoh dan teladan yang baik bagi masyarakat," tutur dia.

"Pedomani Perkap Nomor 4 Tahun 2017 tentang penugasan anggota di luar struktur. Saya minta betul-betul ini di maknai, direnungkan, dan diresapi," kata Fadil.