RN - Isu kocok ulang ketua DPD PD DKI Jakarta terus bergulir. Bahkan, kandidat sudah mulai main kayu. Mengancam dan mengintimidasi pemilik suara.
Praktek ‘main kayu’ oleh salah satu kandidat tersebut makin kentara saat munculnya wacana atau aspirasi akar rumput partai berlambang mercy itu akan pemimpin atau ketua DPD dari Srikandi atau kader perempuan.
“Iya, sudah mulai tidak sehat dan main kasar, masa orang berwacana yang bahkan wacana itu sendiri muncul dari arus bawah diancam, akan di Plt bahkan digeser dari komisi,” ujar sumber RN di DPRD DKI Jakarta yang enggan namanya dituliskan, Kamis (28/1/2021).
BERITA TERKAIT :Sumber juga mengatakan, polah kandidat yang mempertontonkan praktek politik ‘main kayu’ jelas - jelas sangat menodai etika dan moral politik yang dijunjung tinggi Partai Demokrat.
“Di sisi lain, kandidat atau tokoh yang gemar ‘main kayu’ menunjukkan bahwa dirinya tidak pantas sama sekali menjadi pemimpin. Orang kalau gemar mengancam dan mengintimidasi artinya tidak punya kualitas, masa kader seperto itu dijadikan orang nomor satu di Mercy DKI Jakarta,” sesal sumber.
Terpisah, Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat, M Rifai Darus mengatakan, Partai Demokrat memberikan peluang yang besar kepada kader - kader terbaik untuk menjadi pemimpin di seluruh level kepemimpinan, baik eksekutif - legislatif maupun kepemimpinan internal partai. Mulai tingkat paling bawah yaitu Anak Ranting- Ranting-Anak Cabang - Cabang bahkan sampai Provinsi dan Pusat.
“Terkait kepemimpinan PD untuk provinsi DKI Jakarta, saya melihat ruang itu terbuka bagi kader - kader terbaik partai baik laki - laki maupun perempuan,” ujarnya.
Ditambahkannya, akan menjadi catatan menarik jika ada kader perempuan yang siap bersaing. Karena itu, Ia mengingatkan, jangan ada intimidasi ataupun ancaman bagi kader - kader perempuan, apabila ingin maju di Musda DPD Partai Demokrat DKI Jakarta yang akan digelar nanti.
“Silahkan berkomunikasi denga pemilik suara ditingkat DPD dan DPC karena seluruh mekanisme untuk Musda akan digodok oleh DPP khususnya BPOKK agar tertib administrasi dan aturan main yang baik , berkualitas dan tentunya sesuai AD/ART dan peraturan organisasi lainnya yang berlaku,” pungkasnya.
Sebelumnya, dikutip dari harnas.co, Ketua DPC PD Kepulauan Seribu, Neneng Hasanah, berharap agar calon ketua DPD PD DKI mendatang, merupakan calon ketua DPD PD DKI dari kader perempuan atau srikandi partai.
Sebab, dikatakan anggota DPRD DKI yang sudah tiga periode itu kader perempuan di partai hanya menjadi pelengkap kuota perempuan saat pelaksaan pemilu legislatif.
“DPC Kepulauan Seribu mengharapkan Ketua DPD Demokrat DKI kedepan adalah kader perempuan. Keinginan untuk kader perempuan menjadi ketua partai di DKI itu pun disampaikan oleh kader di bawah, khususnya di dapil saya. Karena menginginkan adanya perubahan,” ujarnya.
Ditambahkannya lagi, untuk menjadi Ketua DPD PD DKI, kader perempuan yang diharapkan maju merupakan kader perempuan yang mampu membuka komunikasi politik dengan parpol lain di DKI.
“Disamping itu kriterianya harus dipenuhi kader tulen partai, memiliki loyalitas pada partai, pernah menjadi pimpinan partai di wilayah, mengerti geografis DKI Jakarta dan utama lagi menguasai peta politik di ibukota,” paparnya.
Terkait dengan kader perempuan yang dianggap mumpuni dari kalangan perempuan. Anggota Komisi D DPRD DKI itu belum memiliki nama calon yang akan diusung.
“Saya hanya bicara kriteria calon ketua DPD PD DKI. Keputusan dan arahan sepenuhnya saya serahkan pada ketua umum Partai Demokrat,” imbuhnya.