Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co
OPINI

Corona Makin Galak Aja, Jangan Anggap Remeh Bro

Jany/RN | Minggu, 24 Januari 2021
Corona Makin Galak Aja, Jangan Anggap Remeh Bro
Ilustrasi
-

RN - Corona makin galak aja. Walau vaksin sudah disebar oleh pemerintah tapi virus yang heboh pertama kali dari Wuhan, China itu makin galak. 

Setiap harinya, penambahakan kasus Corona secara nasional bisa tembus diangka 9 ribu hingga 12 ribu. Pada Sabtu (23/1), Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat pasien positif bertambah 12.191 orang sehingga menjadi 977.474 orang.

Sedangkan pasien sembuh bertambah 9.912 orang atau menjadi 791.059 orang.

BERITA TERKAIT :
Korupsi Covid-19 Di Kemenkes, KPK Jangan Ragu Borgol Para Pemain APD?
APD Covid-19 Dikorupsi, Anggota DPR Ihsan Yunus Pakai Masker Ke KPK?

Secara kumulatif hingga hari ini, total kasus positif Covid-19 terbanyak dilaporkan di DKI Jakarta (246.303), disusul dengan Jawa Barat (123.048), Jawa Tengah (113.498), dan Jawa Timur (105.261).

Kemudian, data kumulatif sembuh Covid-19 dilaporkan terbanyak di DKI Jakarta (218.972), disusul Jawa Barat (100.574), Jawa Timur (89.994), dan Jawa Tengah (72.632).

Sedangkan data kumulatif untuk kasus meninggal akibat Covid-19 terbanyak terjadi Jawa Timur (7.325), disusul dengan Jawa Tengah (4.889), dan DKI jakarta (3.949).

Usai Vaksin Positif  

Bupati Sleman Sri Purnomo mengumumkan jika dirinya terkonfirmasi positif COVID-19. Sri Purnomo sebelumnya telah disuntik vaksin COVID-19 pada Kamis, 14 Januari 2021.

Melalui akun Twitter pribadinya, Sri Purnomo mengatakan sempat batuk-batuk kecil dan demam sebelum dinyatakan positif COVID-19. Saat ini ia menjalani isolasi mandiri di rumah karena tidak menunjukkan gejala apapun sehingga tak harus dirujuk ke fasilitas kesehatan.

"Meskipun beberapa waktu lalu saya telah divaksin sebagai pencegahan penyebaran COVID-19, saya ingatkan vaksin bukanlah sebuah obat," tulisnya.

Beberapa pakar mengatakan masih sangat mungkin terinfeksi COVID-19 setelah mendapat dosis pertama vaksin. Ketua ITAGI (Indonesian Technical Advisory Group on Immunization) Prof Dr Sri Rezeki S Hadinegoro menyebut antibodi COVID-19 tak langsung terbentuk usai vaksinasi. Seseorang tak bisa serta merta menjadi kebal setelah suntik.

"Kita nggak langsung tinggi antibodinya, kita perlu waktu untuk meningkatkan antibodi, paling tidak setelah dua kali suntik itu 14 hari sampai 1 bulan baru dia maksimal antibodi," katanya beberapa waktu lalu.

Di Bandung, Jawa Barat juga terjadi. 25 relawan atau partisipan yang positif terinfeksi COVID-19 terdapat 7 orang di antaranya adalah penerima vaksin. 

Sementara 18 lainnya pemerima suntikan plasebo atau obat kosong yang berfungsi sebagai kontrol atau pembanding.

Ketua Riset Uji Klinis Vaksin Corona Prof Kusnadi Rusmil mengatakan bahwa kondisi relawan yang mendapat suntikan vaksin saat ini hanya mengalami gejala ringan setelah dinyatakan positif COVID-19.

"Dari yang 7 dapat vaksin itu semua (gejala) ringan, kalau kita bagi level beratnya 1, 2, 3, dan 4. Nah, ini level 1 dan level 2, kebanyakan level 1, jadi nggak ada yang berat," kata Prof Kusnadi dalam konferensi pers Kementerian Kesehatan RI, Sabtu (23/1/2021).

Sebelumnya, Prof Kusnadi menjelaskan bahwa kemungkinan mereka terinfeksi virus Corona saat daya tahan tubuhnya sedang turun. Terlebih Bandung merupakan zona merah COVID-19, sehingga risiko terkena penyakit tersebut pun menjadi besar.

"Itu mungkin karena pertama kemungkinan daya tahan tubuh waktu itu dia itu sedang rendah dan juga jumlah virus yang masuk itu terlalu banyak kan Bandung zona merah, sehingga dia bisa terkena penyakit COVID," jelasnya.

Selain itu, dalam kesempatan yang sama, Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PP PDPI), dr Erlina Burhan pun mengaku seseorang yang sudah disuntik vaksin Corona tetap bisa terkena COVID-19. Namun, gejala yang timbul tidak akan parah.

"Memang risiko terjangkit COVID-19 ini akan tetap ada setelah diberikan vaksin, namun risikonya akan lebih rendah. Kalau pun terjangkit, gejala klinisnya juga ringan," ujar dr Erlina.