RN - Wali Kota Jaktim M Anwar harus bergerak cepat. Sebab, Corona di wilayahnya bisa dibilang paling parah.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mencatat angka penularan Covid-19 sebanyak 3.786 kasus pada hari ini, Rabu (20/1/2021). Angka penularan kasus tersebut menjadi tertinggi dari sebelumnya sebesar 3.536 kasus pada Sabtu 16 Januari 2021.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes DKI Jakarta, Dwi Oktavia mengatakan, distribusi kasus hari ini berasal Jakarta Timur sebanyak 733 kasus, Jakarta Selatan sebanyak 615 kasus, dan Jakarta Barat sebanya 677 kasus.
BERITA TERKAIT :Kemudian, lanjut dia, Jakarta Utara sebanyak 369 kasus, Jakarta Pusat sebanyak 185 kasus, hingga Kepulauan Seribu sebanyak 5 kasus. "Serta terdaftar beralamat di luar DKI Jakarta sebanyak 277 kasus (7%) dan alamat tidak dilaporkan sebanyak 925 kasus (24%)," ujar Dwi dalam keterangannya.
Sebelumnya, Dinkes DKI Jakarta melakukan tes PCR sebanyak 17.815 spesimen. Dari jumlah itu, sebanyak 15.218 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 2.901 positif dan 12.317 negatif.
"Namun, total penambahan kasus positif sebanyak 3.786 kasus, lantaran terdapat akumulasi data sebanyak 885 kasus dari 1 RS BUMN dalam 3 hari terakhir dan 1 RS TNI dalam 7 hari terakhir yang baru dilaporkan," kata Dwi.
Sementara itu, rate tes PCR total per 1 juta penduduk sebanyak 210.355 dengan jumlah orang yang dites PCR sepekan terakhir sebanyak 102.183.
Dwi melanjutkan, untuk jumlah kasus aktif di Jakarta naik sejumlah 2.009 kasus, sehingga jumlah kasus aktif sampai hari ini sebanyak 21.224 (orang yang masih dirawat/isolasi). Sementara itu, jumlah kasus konfirmasi secara total di Jakarta sampai hari ini sebanyak 236.075 kasus.
"Dari jumlah total kasus tersebut, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 210.983 dengan tingkat kesembuhan 89,4%, dan total 3.868 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,6%, sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 2,9%," ujar dia.
Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 16,7%, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 9,7%. WHO juga menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5%.