Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co
Dampak PSBB Jawa-Bali

Yakin Ekonomi Stabil, Pak Airlangga Tapi Kok Banyak Karyawan Kena PHK? 

NS/RN/NET | Jumat, 08 Januari 2021
Yakin Ekonomi Stabil, Pak Airlangga Tapi Kok Banyak Karyawan Kena PHK? 
Ilustrasi
-

RADAR NONSTOP - Kebijakan PSBB Jawa dan Bali bakal membuat ekonomi anjlok. Tapi, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto keputusan PSBB Jawa dan Bali merupakan upaya pemerintah menjaga sektor kesehatan sekaligus ekonomi.

Tapi, optimis Airlangga berbeda dengan nasib pekerja. Saat ini banyak pekerja yang kena PHK. 

Seperti diberitakan, Menteri Keuangan Sri Mulyani memperkirakan kebijakan itu bakal menekan ekonomi domestik. Proyeksi itu berdasarkan pengalaman penerapan kebijakan serupa pada awal pandemi, Maret.

BERITA TERKAIT :
Sri Mulyani Langsung Ke Prabowo, Airlangga Jadi Menko Perekonomian Banci?
Golkar Dapat 7 Menteri, Airlangga Yang Kerja Tapi Bahlil Yang Atur?

Airlangga mengatakan, pemerintah masih optimis perekonomian Indonesia tetap berada di zona positif pada tahun 2021.

"Tentu kita cukup optimis dan proyeksi sampai akhir tahun itu di kisaran 5% dan pemerintah, menkeu (Menteri Keuangan Sri Mulyani) kemarin sudah melaporkan realokasi anggaran dan akan mendorong vaksinasi yang tahun ini diharapkan bisa selesai, diharapkan bisa menyiapkan dana Rp 65 triliun hingga Rp 73 triliun," kata Airlangga dalam acara PPKM di berbagai daerah Jawa dan Bali secara virtual, Kamis (7/1/2021).

Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) ini menyebut perekonomian Indonesia masih tetap melaju meski akan diberlakukan pembatasan baru di beberapa wilayah di Jawa dan Bali.

Keputusan pemerintah ini, dikatakan Airlangga direspon positif oleh Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah pun mengalami apresiasi. Ditambah lagi mengenai indikator lainnya seperti PMI Manufaktur yang sudah berada di level 51,3, meningkatnya harga komoditas seperti CPO, batu bara, dan nikel.

"Tentu ini dua proksi yang menunjukkan confident dari pasar atau confident dari sektor keuangan. Ini tentu yang harus kita jaga," tegas Ketua Umum Golkar ini.

Meski demikian, mantan Menteri Perindustrian ini mengaku masih belum bisa memprediksi angka pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2021. Yang bisa dia pastikan, kebijakan PSBB Jawa Bali adalah upaya pemerintah menjaga keseimbangan kesehatan dan ekonomi.

"Dengan demikian yang kita lihat langkah menengah dan panjang, bukan langkah spot atau harian, termasuk ekonomi termasuk agregat dari kegiatan dan pemerintah ini memperhatikan kebutuhan masyarakat. Tentu yang utama kesehatan dan pemerintah bertugas dan hadir menjaga kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat," katanya.