Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

22 Peserta Aksi 1812 Dibawa Ke Wisma Atlet, Dua Polisi Sobek Kena Sajam 

NS/RN/NET | Sabtu, 19 Desember 2020
22 Peserta Aksi 1812 Dibawa Ke Wisma Atlet, Dua Polisi Sobek Kena Sajam 
Peserta aksi 1812 diamankan polisi.
-

RADAR NONSTOP - Aksi 1812 di Jakarta berakhir ricuh. Polisi mengaku, kalau dua anggotanya sobek kena senjata tajam alias sajam. 

Sementara 22 peserta aksi yang hasil rapid test reaktif langsung dibawa ke Wisma Atlet, Kemayoran, Jakpus.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan dua petugas tersebut terluka saat berupaya membubarkan peserta aksi di dekat kantor Gubernur DKI Jakarta.

BERITA TERKAIT :
Senjata Ilegal Beredar Di DKI Dan Aksi Koboi Mampang Yang Viral,,,
Tilang Uji Emisi, Polisi: Tunggu Kesadaran dan Kepatuhan Warga

"Sampai saat ini yang tadi saja ada yang kena sabetan sajam. Anggota pada saat dilakukan pembubaran di depan kantor Gubernur DKI Jakarta, ada dua (petugas)," kata Yusri kepada wartawan, Jumat (18/12/2020).

Polisi masih menyelidiki terkait kasus tersebut. Hingga saat ini belum diketahui pihak yang melukai petugas tersebut.

Yusri menyebutkan pihaknya belum memastikan senjata tajam yang melukai petugas tersebut berasal dari peserta aksi massa atau kelompok lain.

"Karena ini masih baru saja terjadi. Kita masih datakan. Kita akan sampaikan, besok pagi saya akan rilis," ujar Yusri.

Sejumlah warga diketahui tetap memaksa datang di kawasan Istana Negara untuk mengikuti aksi 1812. Sebelumnya, polisi menegaskan tidak mengeluarkan izin kegiatan tersebut.

Selain itu, dari hasil rapid test yang telah dilakukan petugas kepada warga yang hadir di lokasi, ada 22 orang reaktif virus Corona. Saat Ini 22 warga tersebut dirujuk ke RSD Wisma Atlet.

"Ini masih kita datakan semua, tapi 22 orang ini kita rujuk ke Wisma Atlet untuk kita lakukan standar protokol kesehatan. Kita akan lakukan swab test di sana. Kalau sampai reaktif, akan kita rawat, isolasi," terang Yusri.