Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Kota Tasikmalaya Zona Merah, Warga Minta Pemerintah Tegas Larang Kerumunan

SN | Kamis, 03 Desember 2020
Kota Tasikmalaya Zona Merah, Warga Minta Pemerintah Tegas Larang Kerumunan
Peta Persebaran Covid-19 di Kota Tasikmalaya Per Tanggal 3/12/2020
-

RADAR NONSTOP - Kasus positif covid-19 di Kota Tasikmalaya kian mengkhawatirkan. Informasi yang didapat dari sumber di Kota Tasikmalaya memperlihatkan peta peresebaran covid hampir merata di seluruh kelurahan di kota santri tersebut.

Melihat keadaan ini, salah satu warga Kota Tasikmalaya yang enggan disebut namanya merasa cemas serta takut. Ia menilai peningkatan kasus ini akibat dari ketidak tegasan pemerintah dalam bersikap.

"Takutlah, cemas! Sudah tinggi lagi kasusnya padahal sudah mau akhir tahun. Sudah mau 10 bulan kami ketakutan seperti ini," ungkapnya melalui telpon kepada wartawan, Kamis (3/12/2020).

BERITA TERKAIT :
Kabar Buruk Dari Sri Mulyani, Semoga Ekonomi Di Era Prabowo Gak Apes
Diberi Penghargaan Oleh Jokowi Soal Perang Lawan Corona, Kini Tidur Dibui Karena Dituduh Korupsi APD 

"Mungkin pemerintah harus tegas lagi, jangan ada lagi kumpulan-kumpulan, hajatan-hajatan, kan kita engga tahu yang datang dari mana aja," tambahnya.

Lebih lanjut ia menyebutkan, selain menghantui warga Kota Tasimlaya, Covid-19 juga sangat memukul sektor ekonomi masyarakat yang notabene berprofesi sebagai pedagang, pengrajin dan petani.

"Ekonomi saja belum pulih, pengrajin banyak alih profesi jadi pencari ikan, pedagang terpuruk, kini makin was was melihat kondisi disini katanya zona merah," ujarnya.

Namun demikian, ia berharap warga Kota Tasikmalaya tetap disiplin dan patuh terhadap protokol kesehatan. Menurutnya, ia sebagai warga sudah tidak bisa berharap banyak kepada pemerintah kota Tasik.

"Ah..kalau pemerintah serius mah, sudah aja lockdown lagi seperti dulu. Kalau begini, yang was was mah kami rakyat kecil. Ekonomi sulit, nyawa pun terancam," keluhnya.

"Sekarang mah, sudah we jaga jarak, cuci tangan sama pakai masker, sudah itu saja yang bisa kami lakukan mah, buat (biaya) hidup mah, Lahaula saja," pungkasnya.