Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Penataan Wilayah di Penjaringan Amburadul, Warga: Maju Kotanya Sengsara Pejalan Kakinya

SN | Senin, 23 November 2020
Penataan Wilayah di Penjaringan Amburadul, Warga: Maju Kotanya Sengsara Pejalan Kakinya
-

RADAR NONSTOP- Slogan "Maju Kotanya Bahagia Warganya" yang dicanangkan oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan rupanya dinilai sebagian masyarakat hanya isapan jempol belaka. Slogan itu tidak menyasar pada keadilan hak-hak sebagaimana mestinya.

Persoalan itu terjadi di Tanah Pasir atau Tanah Merah,  Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, dimana kerap pejalan kaki selalu mengalah kepada sejumlah pedagang yang menguasai trotoar. Tak jarang para pedagang kaki lima ini berani menjajakan barang dagangannya dengan merampas  fasilitas hak pejalan kaki.

"Katanya maju kotanya bahagia warganya. Kok yang kami rasakan hanya kesengsaraan, khususnya bagi kami pejalan kaki," tutur Rahmawati (39) salah satu pejalan kaki, Senin(23/11/2020).

BERITA TERKAIT :
Kelurahan Dapat Dana Jumbo, DPRD DKI Ngeri Lurah Banyak Masuk Bui 
Diguyur Cuan 5 Persen Dari APBD, Kursi Lurah Jakarta Bakal Jadi Rebutan

Rahma mengungkapkan terkadang hampir setiap pagi, beberapa pedagang berjualan di atas trotoar. Belum lagi, di malam harinya, trotoar di Jalan Tanah Merah atau Tanah Pasir dikuasai oleh para PKL. 

Pemandangan tak sedap juga terlihat di depan sekolah PSKD.

"Tapi tidak ada petugas yang bergerak, malah dibiarkan. Apakah mereka menyetor bulanan?. Sehingga dibiarkan?," ujarnya.

Rahma juga mengungkapkan, padahal ada puluhan kios yang berdiri diatas fasos-fasum yang tidak jauh dari lokasi trotoar.

"Harusnya mereka dipindahkan ke kios-kios itu. Kan ada puluhan kios disana yang berdiri disana. Kenapa tidak relokasi saja ke kios," pintanya.

Belum lagi kata dia, penataan wilayah di Kelurahan Penjaringan, terkesan amburadul. Lapak-lapak PKL juga menguasai sisi jalan. Sehingga tak jarang membuat kemacetan.

"Apa iya mereka setor, sehingga berani menguasai sisi jalan dan mendapat restu dari pejabat terkait," ketusnya.

Sementara itu, Camat Penjaringan, Depika Romadi ketika dihubungi terkait keluhan para pejalan kaki menyarankan untuk mengkonfirmasi pihak kelurahan.

"Siapa? Udah lapor lurah belum," ucapnya singkat.

Dilain sisi, Lurah Penjaringan Suharsono ketika di konfirmasi mengatakan, pihaknya berjanji akan berkoordinasi dengan pihak Satpol PP untuk mengawasinya.

"Terimakasih sudah diingatkan lagi k5  di Tanah Pasir yang mengganggu pejalan kaki. Nanti satpol pp akan memonitor lokasi tiap harinya," ucap lurah.