Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Takut Corona, Ustadz Das'ad Usir Jamaah Patut Ditiru

RN/NS | Rabu, 18 November 2020
Takut Corona, Ustadz Das'ad Usir Jamaah Patut Ditiru
-

RADAR NONSTOP - Ustadz Das'ad Latif layak ditiru. Dia batal ceramah hingga membubarkan jemaahnya di Kalimantan Timur (Kaltim) demi mencegah penularan COVID-19. 

Ustadz Das'ad lalu menegur keluarganya yang mengundangnya ke Kaltim karena mendatangkan sekitar 5.000 jemaah.

Ustadz Das'ad mengungkapkan, pada Oktober dia diundang salah satu keluarganya yang merantau ke Kaltim untuk mengisi tausiah di acara akikah. Estimasi awal, ada 200 jemaah yang datang karena acara digelar di rumah.

BERITA TERKAIT :
Rakyat Menderita Saat Corona, Koruptor Malah Beli Pabrik Air Minum Di Bogor
Corona Marak Lagi Di Singapura, Bikin Parno Aja Tuh Virus

Namun di luar dugaan, jemaah yang datang sangat banyak. Acara digelar di Kecamatan Tanah Grogot, Kabupaten Paser, Kaltim pada Selasa (18/11) malam.

"Innalillah saya melihat banyak betul manusia. Mungkin ada sekitar 5.000 orang hadir. Saya bilang langsung ke keluarga saya, ini tidak cocok, salah ini," kata Das'ad saat berbincang dengan detikcom, Rabu (18/11/2020).

Das'ad lantas bertanya kenapa ceramah yang tadinya hanya untuk keluarga bisa bocor ke masyarakat. Ternyata, kedatangannya memberikan ceramah telah tersebar melalui media sosial. Bahkan ada beberapa jemaah yang berasal dari wilayah Banjar.

Da'ad mengatakan dirinya lantas berinisatif naik ke atas panggung acara di sebuah lapangan dan meminta jemaah langsung bubar.

"Saya bilang ke seluruh jemaah ndak boleh lama-lama. Saya sampaikan siapa yang bersalawat dicintai oleh Allah, disayangi oleh Allah, tapi kalau kita bersalawat sekarang, dengar ceramah, itu bukan dapat pahala tapi dapat wabah penyakit," kata Das'ad menirukan kembali perkataannya.

Das'ad lalu meminta jemaahnya untuk langsung membubarkan diri. Dia mengingatkan hadirin untuk mewaspadai COVID-19.

"Saya tahu Bapak datang dari jauh tapi Bapak boleh dengar ceramah saya di YouTube. Tapi kalau Bapak kena COVID tidak bisa dengar ceramah saya. Jadi cuman salawat saja acaranya, tidak sampai 30 menit bubar, tidak boleh ada yang tinggal," imbuhnya.

Selain itu, dia memberikan penjelasan kepada jemaahnya bahwa COVID-19 tidak bisa dianggap remeh apalagi belum ada vaksinnya. Menurutnya, mendengar dakwah penting tetapi menjaga keselamatan jiwa jauh lebih penting.

"Tapi dalam kondisi sekarang ini, saya berpendapat tokoh agama, tokoh masyarakat memberkan edukasi ke masyarakat, bekumpul itu di masa sekarang jauh lebih bahaya, lebih besar mudaratnya, sebaiknya dihindari. Pun kalau ada dakwah silahkan tetapi dengan catatan jaga protokol kesehatan dnegan tetap pakai masker dan jaga jarak," terangnya.