Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Corona Bukan Hanya Ngetren Sepeda Tapi Begal Payudara Juga Bikin Heboh 

NS/RN/NET | Minggu, 08 November 2020
Corona Bukan Hanya Ngetren Sepeda Tapi Begal Payudara Juga Bikin Heboh 
Ilustrasi
-

RADAR NONSTOP - Sepeda bukan satu-satunya yang lagi tren disaat Corona. Begal payudara saat ini juga kerap bikin heboh.

Indonesia Police Watch (IPW) memaknai aksi begal menjadi tren di Indonesia, terutama di wilayah hukum Polda metro Jaya sejak lima tahun terakhir. Ada tiga jenis begal di Jabodetabek. Yakni begal sepeda motor, begal payudara, dan begal sepeda.

Ketiga begal ini punya karakter masing masing. Begal sepeda motor pelakunya cenderung membawa senjata tajam dan tujuannya mengambil sepeda motor korban.

BERITA TERKAIT :
Pak Pj Heru, Dishub DKI (Syafrin) Ngaco Apa Tulalit Tuh?
Jakarta Kini Tak Aman Lagi, Goesser Dipepet Dan HP Dirampas

"Begal payudara korbannya adalah wanita dan pelakunya orang iseng. Sedangkan begal sepeda pelaku umumnya hanya mengambil tas korban dgn cara menjambret hingga korban tersungkur di jalanan," jelas Ketua Presidium Ind Police Watch, Neta S Pane dalam keterangan tertulis, Sabtu (7/11/2020).

Menurut Neta, tren begal sepeda ini baru muncul setelah tren bersepeda berkembang di masyarakat. Kebetulan saat bersepeda orang orang cenderung menyelempangkan tasnya ke belakang dan ini menjadi peluang bagi pelaku kejahatan, dengan menggunakan sepeda motor untuk menjambret tas korban hingga korban jatuh terpental ke jalanan.

"Dalam beraksi pelaku tidak mengenal tempat. Semua digasak. Di kawasan Ring 1 begal sepeda juga beraksi. Melihat makin ganasnya tren begal sepeda ini, sudah saatnya para pesepeda lebih waspada," ungkapnya.

"Yakni jangan bersepeda sendirian di kawasan sepi dan jangan meletakkan tas di belakang tubuh. Antisipasi harus lebih dulu dilakukan masyarakat pesepeda, agar mereka tidak menjadi korban kebrutalan pelaku begal sepeda," jelasnya

Neta menyarankan, polisi perlu memetakan wilayah rawan begal sepeda, untuk kemudian menempatkan aparaturnya di titik-titik rawan tersebut.

Selain itu, menurut Neta, Polri juga perlu mengintensifkan patroli pada momen-momen pesepeda muncul, seperti di hari Sabtu dan Minggu.

"Gerak cepat masyarakat dan polisi diperlukan agar para pelaku begal tidak merasa mendapat angin untuk bebas beraksi. Sebab aksi begal sepeda ini tidak hanya menguasai harta benda korban tapi juga membuat korban celaka karena terjatuh dari sepeda," jelasnya.