Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Aktivis 98: Ada Elit Politik DKI Yang Mau Rusak Anies

NS/RN/NET | Kamis, 29 Oktober 2020
Aktivis 98: Ada Elit Politik DKI Yang Mau Rusak Anies
Agung Nugroho
-

RADAR NONSTOP - Tuduhan sekelompok massa yang menyebut Anies Baswedan mendalangi demo penolakan UU Cipta Kerja (Ciptaker) adalah tuduhan keji. 

Bahkan tuduhan itu masuk dalam katagori pelanggaran hukum dan masuk pencemaran nama baik. Hal ini dikatakan aktivis 98 yang juga inisiator Lingkar Aktivis Jakarta (LAJ) Agung Nugroho kepada wartawan, Kamis (29/10).

Seperti diberitakan, puluhan massa berdemo Balaikota DKI (28/10) dan menuduh Anies mendalangi demo buruh dan mahasiswa menolak pengesahan UU Ciptaker. Selain itu, ada juga insiden seorang ibu yang mengamuk dan membawa bensin ingin membakar Balaikota.

BERITA TERKAIT :
Pilkada Banten Dirusak Dengan Politisasi Hukum, Aktivis 98: Kita Tau Siapa Pemainnya
Visi Misi Airin Lebih Klop Ke Prabowo, Sony Asal Jeplak Dan Gak Paham Banten?

Hal ini diungkapkan oleh insiator Lingkar Aktivis Jakarta (LAJ), Agung Nugroho pagi ini (30/10) kepada media melalui siaran pers LAJ yang disebar melalui media. 

"Tuduhan ke Anies mendalangi demo adalah tuduhan sumir tanpa dasar dan keji. Apalagi hanya karena Anies mendatangi lokasi pembakaran halte Busway yang merupakan aset pemprov dan berdialog dengan para pendemo," ungkapnya.

Agung melanjutkan, padahal banyak kepala daerah yang menemui pendemo. "Kan banyak gubernur dan wali kota menemui pendemo tolak UU Ciptaker diberbagai daerah. Kenapa harus Anies? Inikan aneh, soal mendatangi lokasi pembakaran halte Busway itu tanggungjawab gubernur sebagai pimpinan pemprov DKI. Dialog Anies dengan pendemo itu cara dan gaya Anies sebagai gubernur meredakan situasi agar kembali kondusif dan terbukti berhasil," bebernya.

Terkait tuduhan ambulans membawa logistik dan makanan, Agung kembali mengatakan itu juga sebagai tuduhan tanpa dasar. Agung justru mensinyalir adanya muatan politik dari demo tersebut. 

"Ada dugaan elit politik di DKI yang bermain di belakang demo di Balaikota. Motivasinya bisa saja menutup opini atau pengalihan isu sekaligus mendeskreditkan Anies Baswedan," tegasnya.

Agung yang juga Ketua Nasional Relawan Kesehatan Indonesia (Rekan Indonesia) meminta pihak-pihak yang bermain di belakang unjuk rasa di Balaikota itu untuk bersabar dan jangan mengganggu fokus Pemprov DKI di bawah komando Anies dalam penanggulangan wabah Corona.

"Rakyat DKI itu cerdas-cerdas dan bisa menilai mana aksi membela rakyat mana titipan. Kami bukan penjilat Anies tapi berdasarkan fakta di lapangan ya aneh lah, mungkin mereka senang kalau banyak warga Jakarta kena Corona," tambahnya.