Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Pertanda Apa Paus Terdampar di Laut Jakarta?

Zaber | Minggu, 28 Oktober 2018
Pertanda Apa Paus Terdampar di Laut Jakarta?
Hiu ricodon di Kepulauan Seribu - Net
-

RADAR NONSTOP - Hidup di laut lepas, paus sudah ada sejak 50 tahun lalu. Pertanda apa saat hewan purba ini terdampar di perairan dangkal.

Peneliti perikanan Universitas Padjajaran, Wishal Miggy Dasanova mengatakan, ada beberapa faktor penyebab paus terdampar. Terseret arus saat migrasi atau dikarenakan pergantian pertukaran massa air laut.

Perairan Indonesia memang menjadi lintasan migrasi paus. Menurut Wishal, perairan di sekitaran pulau Jawa lah yang paling tersering ditemukan paus terdampar.

BERITA TERKAIT :
Mahasiswa IPB Hilang Saat Penelitian, Pas Ditemukan Sudah Tewas Di Pulau Sempu Malang
Obat Kuat Marak Di Pulau Jawa, Dampak Seks Satu Kali Nempel Metu

"Paling sering terdampar di laut Jawa, tepatnya di antara Pulau Kalimantan dan Pulau Madura. Selain itu laut selatan Jawa. Tapi kalau untuk negara lain, ada Australia, Florida dan daerah asalnya Amerika," jelasnya.

Yang jadi pertanyaan, kenapa setiap melintas di perairan di Indonesia paus kerap terdampar? Wishal memastikan bahwa tidak ada yang salah dengan kondisi perairan Indonesia. Kejadian itu hanya proses yang biasa, toh di luar Indonesia pun paus juga terdampar.

"Tidak ada yang aneh dengan peristiwa itu. Seperti yang disebutkan di atas, salah faktor-faktor itulah yang membuat paus terdampar," jelasnya.

Lalu, paus jenia apa yang paling sering terdampar di Indonesia? “Sperm whale, pilot whale, dan paus ricodon tipus atau yang dikenal dengan hiu paus," tandasnya.

Sebagian warga di pinggir pantai percaya peristiwa paus terdampar pertanda baik untuk mereka. Misalnya pada peristiwa paus terdampar di Tuban sekitar Februari 2011 lalu, warga yakin dengan paus terdampar cuaca yang selama ini buruk dan membuat mereka susah melaut, akan segera membaik.

"Tahun sebelumnya biasanya kalau habis ada ikan paus itu, kondisi cuaca akan membaik, sehingga nelayan bisa kembali untuk melaut," kata seorang nelayan kala itu. 

Namun, menurut mitos masyarakat romawi kuno, mereka beranggapan jika melihat sekumpulan paus, atau hiu, mendekat ke bibir pantai atau dekat dengan pantai itu tanda-tanda akan terjadi bencana. 

Berbeda dengan mitos bangsa Australia Kuno, yang dimaksud binatang laut itu adalah sekelompok Lumba-lumba dalam jumlah banyak berkeliaran di dekat pantai dan mengeluarkan suara-suara yang membentuk pola nada yang menyedihkan mereka mempercayai itu merupakan peringatan akan terjadi bencana.

#Hiu   #Pulau   #Romawi   #Padjajaran