Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Kabar Gembira, Tingkat Kesembuhan Corona Di DKI Lebih Tinggi Dari Daerah Lain 

NS/RN/NET | Minggu, 27 September 2020
Kabar Gembira, Tingkat Kesembuhan Corona Di DKI Lebih Tinggi Dari Daerah Lain 
Ilustrasi
-

RADAR NONSTOP - Kabar gembira. Tingkat kesembuhan Corona di Jakarta lebih tinggi ketimbang daerah lain. 

Saat ini tingkat kesembuhannya sudah mencapai  78,9 persen. 

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia mengatakan, sejauh ini pihaknya mencatat sebanyak 55.350 orang sembuh dari Covid-19. Data itu dihitung sejak kasus pertama pada Maret 2020 sampai hari ini.

BERITA TERKAIT :
Sikapi Kondisi Pasien Koma Usai Menjalankan Operasi, Begini Penjelasan RSUD Kota Bekasi
Duka Gempa Sumedang, Pasien RSUD Teriak Kiamat Sambil Bawa Infus 

"Total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 55.350 dengan tingkat kesembuhan 78,9," kata Dwi kepada wartawan, Sabtu (26/9/2020).

Sampai saat ini total kasus corona di Jakarta sudah mencapai 70.184 pasien. Selain mencatat tingkat kesembuhan, Pemprov DKI juga punya catatan kematian akibat wabah ini mencapai 2,4 persen. Sedang jumlah pasien yang meninggal mencapai 1.679 orang.

"1.679 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 2,4 persen," ucapnya.

Dengan adanya kasus kematian dan juga jumlah pasien yang sembuh, maka kasus aktif di Jakarta juga ikut menurun. Dari keseluruhan kasus corona di Ibu Kota saat ini terdapat 13.155 kasus aktif.

"Jumlah kasus aktif di Jakarta sampai saat ini sebanyak 13.155 orang yang masih dirawat atau  isolasi," ujarnya.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah melakukan berbagai upaya demi menekan laju penularan wabah mematikan ini. Salah satunya adalah kembali menerapkan Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) fase 2 yang sedang berlangsung saat ini setelah sebelumnya kasus corona sempat naik pada masa transisi.

PSBB fase 2 dibarengi dengan angka pelacakan atau tracking yang tinggi untuk menemukan kasus baru. Pelacakan kasus baru di kalim sudah melampaui standar yang telah ditetapkan Organisasi kesehatan dunia (WHO).