RADAR NONSTOP - Penularan Corona di Jawa Tengah (Jateng) naik. Bukan hanya klaster APS (asal permintaan pasien), tapi ada juga klaster gereja setelah dua pendeta meninggal dunia dinyatakan terpapar virus corona.
Bupati Pati Haryanto mengatakan, terdapat dua gereja yang menjadi klaster baru di Pati. Dari dua gereja tersebut, 22 orang dinyatakan terpapar Covid-19 dan dua orang di antaranya meninggal dunia.
"Semuanya pendeta dan hasil tes swab yang keluar positif (Covid-19)," katanya.
BERITA TERKAIT :Ke-20 pasien yang terpapar Covid-19 tersebut sebagian menjalani isolasi mandiri. Sementara yang tingkat kerentanannya tinggi serta berkaitan erat dengan korban meninggal terpaksa diisolasi terpadu di Hotel Kencana Pati.
"Diprioritaskan untuk yang memiliki tingkat kerentanan dan berkaitan erat dengan keluarga yang meninggal. Karena kapasitas di hotel juga terbatas," katanya.
Haryanto mengatakan, penyebaran kasus Covid-19 ini bermula ketika dua gereja tersebut mengadakan acara pertemuan dengan total peserta 30 orang. Selang beberapa hari, dua pendeta meninggal dunia dan hasil tes menyatakan positif. Petugas kemudian melakukan tracking dan tes pada 30 jemaat lainnya.
"Kemudian jamaat yang melakukan kontak diperiksa. Hasilnya, 20 orang dinyatakan positif Covid-19," ujarnya.
Sampai saat ini, dua gereja tersebut sudah ditutup untuk disterilisasi. Bupati Haryanto kembali mengimbau agar pelaksanaan ibadah di semua gereja dilakukan secara virtual untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19.