RADAR NONSTOP - Tingkat kesembuhan pasien virus corona atau Covid-19 di Indonesia mencapai di angka 73.25 persen membuat tenang rakyat. Tapi, tingkat kesembuhan harus dibarengi dengan stabilitas ekonomi.
Untuk itulah, Presiden Joko Widodo (Jokowi) harus mampu memompa tim ekonominya. Diketahui, sejak pandemi Corona melanda negeri ini, ribuan bahkan jutaan pekerja kena PHK.
Banyak UMKM dan perusahaan yang remuk lantaran rugi. Jokowi juga pernah menyentil para menteri bidang ekonomi.
BERITA TERKAIT :Mantan Gubernur DKI Jakarta itu meminta jajaran menterinya tidak membuat program sendiri dalam mentransformasikan perekonomian di desa di tengah pandemi Covid-19.
"Saya minta kementerian jangan membuat program sendiri yang lepas, tidak terintegrasi, tidak terpadu, sehingga outcome hasilnya tidak terlihat," kata Jokowi saat memimpin rapat terbatas dengan topik pembahasan percepatan penanganan ekonomi desa di Istana Merdeka, kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (24/9/2020).
Diketahui tingkat kesembuhan pasien virus corona atau Covid-19 di Indonesia mencapai di angka 73.25 persen.
“Alhamdulillah per 25 September, angka kesembuhan kita mencapai 196.000 orang dengan tingkat kesembuhan 73,25 persen,” ujar Jokowi saat membuka Muktamar IV PP Parmusi Tahun 2020 secara virtual, Sabtu (26/9/2020).
Menurut Jokowi pemerintah berjanji akan terus berupaya keras meningkatkan angka kesembuhan pasien Covid-19. Begitu pula menekan kasus baru dan kasus kematian akibat virus tersebut.
“Angka kematian juga akan terus kita tekan. Jumlah kasus harian kita turunkan dan terus akan kita tekan, agar kurvanya bisa segera melandai,” tegasnya.
Dia berkata di dalam menangani pandemi Covid-19 dibutuhkan kekompakan semua pihak. Sebab menurut Jokowi pemerintah tak bisa menyelesaikan situasi sulit secara sendirian lantaran persoalan Covid-19 ini terlalu besar.
“Kita harus bersatu, kita harus satu tekat, satu semangat, satu barisan dalam menghadapi situasi yang sulit ini,” tandasnya.