Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Jangan Percaya Aplikasi Investasi Duit, Puluhan Ojol Kena Tipu  

NS/RN/NET | Jumat, 25 September 2020
Jangan Percaya Aplikasi Investasi Duit, Puluhan Ojol Kena Tipu  
Ilustrasi
-

RADAR NONSTOP - Banyak cara untuk menipu. Di era pandemi Corona ini diharapkan semua pihak bisa waspada. 

Di Bogor, Jawa Barat, sejumlah pengemudi ojek online (ojol) menjadi korban kasus penipuan salah satu platform investasi berbasis aplikasi melapor ke polisi. Pasalnya, uang deposit jutaan rupiah milik para driver ojol sudah tak bisa diambil.

Salah satu korban, Abdul Kadir (33) warga Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor mengatakan mulanya dia mengetahui aplikasi tersebut dari Facebook sekitar satu bulan lalu. Karena tergiur keuntungan besar dan mudah, akhirnya Kadir memutuskan ikut mendaftar.

BERITA TERKAIT :
Jawaban Grab dan Gojek Soal THR Bikin Wajah Driver Ojol Kecut bin Suram, Mimpi Masak Opor Ambyar
Perusahaan Ojol Disuruh Bayar THR, Driver: Lebaran Kita Masak Opor Nih

"Taunya dari iklan di Facebook, ada aplikasi penghasil uang. Saya download di webasite, daftar nomor telepon dan pakai nomor rekening kita sendiri," kata Kadir, kepada wartawan di depan Mapolresta Bogor Kota, Rabu (23/9/2020) sore.

Setelah mendaftar, dirinya melakukan deposit awal sebesar Rp 50 ribu ke nomor rekening seseorang yang ditunjuk aplikasi. Namun, uang deposit tersebut langsung kembali ditariknya karena khawatir tertipu.

"Penghasilannya tergantung kita deposit, misal kita deposit Rp 5 juta, dalam sehari bisa dapat Rp 50 ribu. Belum lagi yang kita ajak mirip MLM tapi bukan, cuma 3 generasi kita dapat komisi dari mereka. Pertama saya deposit Rp 50 ribu, tapi saya langsung withdraw bisa tuh besoknya masuk ke rekening," jelasnya.

Merasa uangnya bisa kembali dengan aman, Kadir kembali deposit sebesar Rp 7,8 juta. Beberapa hari kemudian, ia kembali melakukan penarikan deposit dengan keuntungan didapat sekitar Rp 300 ribu.

"Yang Rp 7,8 juta itu sebelumnya udah saya ambil dengan keuntungan 300 ribu sekitar 3 hari jadi total Rp 8,1 juta. Saya masukin lagi tuh Rp 2 juta sampai meningkat total jadi Rp 4,9 juta. Tapi pas saya mau withdraw tanggal 14 September gak bisa," ungkapnya.

Bahkan, saat mencoba login ke aplikasi tersebut juga tidak dapat diakses. Dari situ, kecurigaan timbul hingga akhirnya memutuskan untuk melapor ke polisi.

"Saya sih gak muluk-muluk pengennya duit modal aja balik lagi. Ini saya mau lapor tapi harus bawa rekening koran dulu. Temen-temen saya digrup ojol juga banyak yang kena ada sekitar 82 orang mungkin ya kalau rugi bisa ratusan juta totalnya. Kalau soal laporan masing-masing ya gak kolektif," imbuh Kadir.

Kasatreskrim Polresta Bogor Kota, AKP Firman Taufik mengaku belum bisa berkomentar banyak terkait kasus tersebut. Pihaknya masih akan memeriksa laporan yang bersangkutan dan akan mempelajari kasusnya terlebih dahulu.

"Saya cek dulu ya, kalau benar ada kita pelajari dulu unsur pidananya bagaimana," singkat Firman,