RADAR NONSTOP - Jakarta kembali pecah rekor. Kali ini lebih dahsyat.
Diketahui, Menko Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sebelumnya menuding kalau Anies Baswedan menjadi biang kerok jebloknya indeks harga saham gabungan (IHSG) akibat adanya rem darurat. Bahkan, akan terjadi anjloknya rupiah.
Padahal kebijakn Anies Baswedan soal pengetatan PSBB lantaran Corona di Jakarta makin parah.
BERITA TERKAIT :Hal ini terlihat dari pengumuman pemerintah yang melaporkan jumlah kasus positif Covid-19 di Tanah Air. Tercatat kasus positif virus Corona (Covid-19) hingga 13 September 2020 bertambah 3.636 kasus. Sehingga akumulasi sebanyak 218.382 orang.
Dari penambahan kasus tersebut DKI Jakarta yang besok resmi melaksanakan Pembatasan Sosial Berskala Besar total mencatatkan rekor penambahan kasus tertinggi yakni sebanyak 1.380 kasus.
Tercatat sebelumnya rekor tertinggi terjadi pada 3 September 2020 yakni 1.359 orang. Sementara itu, penambahan tertinggi lainnya pada 10 September 2020 yakni 1.274 orang.
Sementara provinsi lain yang mengalami penambahan tertinggi yakni Jawa Tengah 282 kasus, Jawa Timur 249 kasus, Aceh 212 kasus, dan Riau 212 kasus. Jumlah ini merupakan hasil tracing melalui pemeriksaan sebanyak 30.100 spesimen yang dilakukan dengan metode real time polymerase chain reaction (PCR) dan tes cepat molekuler (TCM).
Data penambahan kasus positif Covid-19 di Indonesia kini dipublikasikan oleh Satuan Tugas Penanganan Covid-19 di https://www.covid19.go.id dan laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui laman https://www.kemkes.go.id/.
Selain itu, juga dilaporkan kasus yang sembuh dari Covid-19 pada hari ini tercatat bertambah 2.552 orang. Sehingga total sebanyak 155.010 orang sembuh. Sementara jumlah yang meninggal kembali bertambah 73 orang. Sehingga meninggal menjadi 8.723 orang. Sementara itu, sebanyak 97.227 orang menjadi suspek Covid-19.