Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Sering Kritik Menteri Jokowi, Arief Poyuono Terdepak? 

NS/RN | Minggu, 13 September 2020
Sering Kritik Menteri Jokowi, Arief Poyuono Terdepak? 
-

RADAR NONSTOP - Arief Poyuono tak bisa lagi membawa-bawa nama Gerindra. Politisi yang selalu keras mengkritik Jokowi dan para menteri ini kini tidak lagi menjadi Wakil Ketua Umum.

Arief Poyuono diketahui menjabat Wakil Ketua Umum Gerindra pada periode kepengurusan sebelumnya. Kini nama politisi yang sering nyeleneh ini tidak masuk dalam daftar. 

Kabar beredar, Puyono terdepak lantaran sering blunder saat mengkritik Jokowi dan kebijakan para menteri. Juru bicara Partai Gerindra, Habiburokhman, masih merahasiakan susunan pengurus baru partainya. 

BERITA TERKAIT :
Taat Konstitusi, Partai Golkar Dukung Pemilu 14 Februari 2024

Saat ditanya soal posisi Waketum untuk Poyuono, Habiburokhman meminta agar menunggu hingga SK kepengurusan partai selesai di Kemenkum HAM.

"Kita lihat saja minggu depan, kan sudah keluar SK Menkum HAM," kata Habiburokhman kepada wartawan, Sabtu (12/9/2020).

Namun Habiburokhman meminta Poyuono tidak membuat pernyataan yang mengatasnamakan partai maupun posisinya sebagai Waketum. Menurut Habiburokhman, kepengurusan Gerindra periode lalu sedang demisioner.

"Tapi memang pengurusan periode lalu kan sudah demisioner saat KLB. Makanya saat ini Mr Poyu nggak boleh lagi ngaku-ngaku Waketum, apalagi mengeluarkan pernyataan dengan mengatasnamakan partai," tegasnya.

Anggota DPR F-Gerindra itu juga meminta Poyuono tidak membuat kontroversi dengan pernyataannya. Sebagai kader partai, Poyuono diminta bisa menerima tugas apa pun meski tidak mendapat posisi bagus.

Soal kepengurusan demisioner ini sebelumnya juga pernah dijelaskan elite Gerindra Sufmi Dasco Ahmad. Dasco menegaskan, apabila ada orang tertentu yang mengatasnamakan Partai Gerindra selain Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani, pernyataan itu tidak sah. Sebab, kepengurusan Partai Gerindra akan sah jika sudah ada SK dari Kemenkum HAM.

Sementara Arief Poyuono menerima atas keputusan Gerindra yang mendepaknya dari kursi Wakil Ketua Umum.

"Apa pun ya saya terimalah. Wong saya nggak diundang ke KLB saja saya maklumi kok mereka," kata Poyuono kepada wartawan, Sabtu (12/9/2020).

Poyuono mengaku tidak punya pikiran negatif terhadap Gerindra jika nanti tidak lagi menjadi Waketum di kepengurusan yang baru. Ia justru berharap pengurus baru Gerindra bisa membantu sang Ketum Prabowo Subianto menjadi presiden pada 2024.

"Saya berpikir positif saja, nggak pernah punya pikiran negatif. Biar tunas-tunas baru yang ngurus Gerindra. Mudah-mudahan bisa membawa Prabowo jadi Presiden RI pada Pemilu 2024 nanti. Dan saatnya saya kembali ke masyarakat pekerja yang sudah 10 tahun saya tinggalkan," ungkapnya.

"Coba cek deh. Di Pemilu 2019, jajaran elite Gerindra yang nggak nyalon anggota Dewan siapa? Kan saya dan Rachmawati (Soekarnoputri) saja," tuturnya.