Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Wakwaw... Jakarta, Jabar Dan Banten Kehabisan Duit 

NS/RN/NET | Selasa, 25 Agustus 2020
Wakwaw... Jakarta, Jabar Dan Banten Kehabisan Duit 
Ilustrasi
-

RADAR NONSTOP - Corona membuat beberapa provinsi mulai jebol. Mereka mengajukan pinjaman ke pemerintah pusat dengan bunga ringan. 

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, sebanyak delapan daerah telah mengusulkan pinjaman pemulihan ekonomi nasional (PEN). Hingga kini yang sudah terealisir Rp12,24 triliun.

Daerah yang sudah menerima yakni DKI Rp4,46 triliun, Jawa Barat Rp1,9 triliun, dan Banten Rp802 miliar. Selanjutnya, Gorontalo, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Probolinggo dan Kota Bogor juga sudah mengajukan dan rencananya akan cair pada 2021. 

BERITA TERKAIT :
Kabar Buruk Dari Sri Mulyani, Semoga Ekonomi Di Era Prabowo Gak Apes
Korupsi Covid-19 Di Kemenkes, KPK Jangan Ragu Borgol Para Pemain APD?

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan realisasi pinjaman daerah yang diberikan pemerintah sebesar Rp12,24 triliun.

"Untuk pinjaman daerah sampai dengan hari ini sudah terdaftar dan terealisir Rp12,24 triliun termasuk provinsi yang pertama yaitu DKI Rp4,46 triliun, Jawa Barat Rp1,9 triliun, dan Banten Rp802 miliar," ujar Sri Mulyani di Gedung DPR, Jakarta, Senin (24/8/2020).

Dia melanjutkan, pemerintah terus mendapatkan permintaan dari beberapa daerah dalam mendapatkan pinjaman ini. Adapun, pinjaman ini sudah masuk dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2021. Adapun pinjaman daerah di tahun 2021 dianggarkan sebanyak Rp16,07 triliun untuk 2021.

"Ini sudah kita masukkan nanti akan dibahas dalam RAPBN 2021. Beberapa provinsi lain seperti Gorontalo, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Probolinggo dan Kota Bogor telah menyampaikan keinginan untuk mendapatkan pinjaman daerah yang berbunga sangat rendah atau 0%," jelas mantan Direktur Bank Dunia yang biasa disapa Mbak Sri ini.

Diketahui, sejak Corona melanda, pendapatan daerah atau PAD babak belur. Pajak kendaraan dan restoran serta penghasilan lainnya kedodoran.