Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

269 Positif Dan 14 Meninggal, Pademangan Barat 'Zona Hitam Jakarta' 

NS/RN/NET | Selasa, 28 Juli 2020
269 Positif Dan 14 Meninggal, Pademangan Barat 'Zona Hitam Jakarta' 
Ilustrasi
-

RADAR NONSTOP - Pademangan Barat, Jakarta Utara bisa disebut zona hitam di ibu kota. Hingga Selasa (28/7) dinihari, korban meninggal tercatat 14 orang wafat. 

Jumlah tersebut tercatat oleh situs resmi milik Pemprov DKI Jakarta, corona.jakarta.go.id. Selain korban meninggal, 269 positif, 72 isolasi mandiri dan 177 sembuh. 

Diketahui, saat ini yang menjadi cluster baru di Jakarta dan tingkat penularan dengan resiko tinggi ada di perkantoran. Lalu, resiko tinggi ada pada dalam WC atau toilet dan restoran. Lalu, resiko sedang ada di supermarket atau swalayan serta pasar. 

BERITA TERKAIT :
Coorna Makin Ngegas, Jakut Jaktim Jaksel Horor Tuh
Corona Jangan Dianggap Remeh, Di Jakpus Sudah Mengerikan

Data cluster perkantoran DKI Jakarta yang menyebutkan ada 375 kasus dari 59 perkantoran ramai dibahas. Satgas COVID-19 menanggapi soal data klaster Corona ini.

Data yang berupa tangkapan layar ini memuat logo situs COVID-19 dengan tulisan 'Update Data: 25 Juli 2020'. Data 'klaster perkantoran DKI' ini juga memuat keterangan 'Sebelum 4 Juni (masa PSBB), jumlah positif di perkantoran 43 orang, setelah 4 Juni s.d sekarang positif 322 orang, sehingga total cluster perkantoran 375 orang di 59 kantor'.

Tim Pakar Satgas Penanganan COVID-19, Dewi Nur Aisyah, saat dikonfirmasi pada Senin (27/7/2020) mengakui adanya peningkatan kasus dari ruang lingkup perkantoran. Saat ditunjukkan tangkapan layar klaster perkantoran ini, Dewi menyebut memang ada peningkatan kasus di perkantoran, tapi angkanya masih dalam proses verifikasi.

"Memang terjadinya peningkatan kasus di wilayah perkantoran. Namun angka pada slide tersebut masih ada yang perlu diupdate dan diverifikasi," kata Dewi.

Dewi mengatakan pihaknya akan melaporkan data terbaru lusa. Menurutnya, ada kemungkinan terjadi penambahan angka.

"Update detail akan kami sampaikan pada sesi COVID-19 dalam angka hari Rabu nanti. Akan kami sampaikan juga cluster lain yang harus diwaspadai," ujarnya.

"Untuk update hari Rabu nanti, dari data yang kami terima sampai dengan saat ini, sepertinya memang ada angka pertambahan," lanjut Dewi.