RADAR NONSTOP - Bupati Cianjur, Jawa Barat, Herman Suherman meminta keluarga penerima manfaat (KPM) Bantuan Pemerintah Non Tunai (BPNT) menolak sembako berkualitas buruk dan bau busuk.
Dikabarkan, beberapa bulan terakhir KPM di Cianjur menerima sejumlah bahan pokok yang tidak layak konsumsi seperti beras dengan kualitas buruk dan daging busuk. Sehingga warga mempertanyakan hal tersebut ke E-warung sebagai penyalur bantuan.
"Saya imbau warga tidak membeli dan menolak kalau memang bahan pokok yang disediakan E-warung tidak sesuai dengan standar yang sudah ditentukan. Bahkan kalau busuk, silakan membeli di E-warung yang lain," katanya seperti dilansir dari Antara, Rabu (24/6/2020).
BERITA TERKAIT :Sejak jauh hari, dia mengungkapkan, pihaknya telah mengimbau warga di seluruh wilayah Cianjur untuk melapor jika mendapatkan bahan pokok yang tidak sesuai termasuk daging atau buah-buahan.
Bahkan pihaknya menyarankan E-warung untuk mandiri, guna mendapatkan suplai barang kebutuhan pokok dari distributor atau agen lokal. Sehingga barang kebutuhan pokok untuk KPM memiliki kualitas yang terjamin.
"Kalau ada pemasok ayam, beras, daging, telur dan kebutuhan pokok lainnya ada di wilayah sekitar dengan kualitas bagus, kenapa harus membeli dari pemasok yang jauh namun kualitasnya jelek, sehingga saya minta KPM untuk jeli karena mereka pembeli dan penerima manfaat," tegas Herman.
Pihaknya berharap selama massa pandemi Covid-19 roda perekonomian warga di seluruh wilayah Cianjur tetap berjalan. Salah satu caranya dengan melakukan pembelian di tingkat lokal, sehingga perputaran uang terutama KPM penerima BPNT dapat berputar di daerahnya masing-masing.
"Saya menyarankan E-warung untuk berbelanja di tingkat lokal atau daerahnya masing-masing agar perputaran uang dan roda perekonomian di masing-masing wilayah tetap berjalan meskipun dalam masa pandemi yang banyak pembatasan," katanya.
Sementara beberapa orang KPM di sejumlah wilayah di Cianjur seperti Kecamatan Warungkondang dan Kadupandak, mendapat daging tidak layak konsumsi.
Kondisi daging sapi yang diterima warga dalam kondisi busuk, bahkan beberapa penerima manfaat terpaksa membuang daging tersebut.