Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Krisis Ekonomi Vs PSBB Transisi Hingga Nyanyian Kaum Nyinyir

NS/RN | Kamis, 11 Juni 2020
Krisis Ekonomi Vs PSBB Transisi Hingga Nyanyian Kaum Nyinyir
Anies Baswedan saat menemani Jokowi meninjau persiapan New Normal di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakpus.
-

RADAR NONSTOP - PSBB Transisi menimbulkan lonjakan baru kasus Corona di DKI Jakarta. Anies Baswedan memang dalam posisi terjepit. 

Dilonggarkannya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) bukan datang secara tiba-tiba. Dan bukan juga untuk memoles citra Anies Baswedan. 

Anies pasti telah meminta pendapat para ahli medis soal PSBB Transisi. Sebelum PSBB Transisi, Jokowi mendatangi Stasiun MRT Bundaran HI. 

BERITA TERKAIT :
DPRD DKI: Generasi Z Berkontribusi Besar Kendalikan Inflasi
Amerika Bakal Jadi Negera Termiskin Di Dunia, Ini Faktanya...

Kereta cepat di ibu kota ini akan dijadikan transportasi pertama yang dipersiapkan untuk menghadapi new normal. Jokowi didampingi oleh Panglima TNI Marsekal Adi Tjahjanto, Kapolri Idham Aziz dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Menurut Jokowi, peninjauan ini dilakukan dalam rangka meninjau kesiapan dari protokol kesehatan yang ada di Stasiun MRT. Apalagi pemerintah akan menerapkan new normal yang sesuai dengan protokol kesehatan.

Gembar-gembor new normal pertama kali memang diucapkan pemerintah pusat. Jokowi juga menyebut R0 dan Rt virus corona (COVID-19) di Provinsi DKI Jakarta saat ini sudah berada di bawah angka 1.

Begitu juga dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Dia menyebut, DKI Jakarta siap memasuki fase tatanan normal baru ( new normal) setelah pembatasan sosial berskala besar ( PSBB) di provinsi tersebut berakhir pada 4 Juni. 

Selain itu, Provinsi Jawa Barat yang bersebelahan dengan DKI juga siap setelah PSBB berakhir pada 29 Mei. Hal itu disampaikan Airlangga berdasarkan data indeks penularan Covid-19 (R0) dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). 

"Berdasarkan data R0 dari Bappenas, beberapa daerah sudah terindikasi siap, yaitu Aceh, Riau, Kalimantan Utara, Maluku, Jambi, DKI Jakarta sesudah tanggal 4 Juni nanti," kata Airlangga usai rapat kabinet bersama Presiden Jokowi, Rabu (27/5/2020). 

R0 atau basic reproduction number menunjukkan daya tular penularan virus dari orang sakit ke orang yang sehat. Jika R0 kurang dari satu maka rata-rata orang yang terinfeksi akan menularkan kurang dari satu orang. Sebaliknya, apabila R0 di atas satu maka penyebaran virus corona masih tinggi. 

Walau Anies tidak mencatut nama New Normal tapi PSBB Transisi secara kebijakan hampir sama. Bedanya, PSBB Transisi jika lonjakan pasien Corona kembali naik maka akan balik ke PSBB. 

Akan menjadi lucu jika memakai istilah New Normal saat dibuka lonjakan Corona makin tajam lalu balik ke PSBB. Kebijakan PSBB Transisi membuat warga ibu kota seperti merayakan kemerdekaan setelah beberapa pekan harus di rumah. Senayan ramai dan car free day (CFD) juga membludak. 

Kini ramai-ramai orang membully dan menyalahkan Anies karena PSBB Transisi. Macet, udara jadi kotor hingga naiknya jumlah pasien Corona menjadi bahan nyinyir.

Anies memang dalam posisi terjepit. Saat Corona melanda ibu kota, kondisi ekonomi morat-marit. Semua usaha berhenti dan berdampak pada pendapatan hasil daerah atau PAD. 

Pusat belanja di Tanah Abang, Glodok, mal, tempat wisata hingga hiburan malam tutup. Ribuan orang kena PHK. pendapatan pajak turun dari Rp 50,17 triliun menjadi Rp 22,5 triiiun. 

APBD DKI Jakarta juga turun. Dari Rp 87,9 triliun menjadi Rp 47,2 triliun. Data ini dipampang di situs corona.jakarta.go.id, pada Selasa (9/6/2020) menyebutkan, angka 239 kasus baru COVID-19 di Jakarta memecahkan rekor tertinggi. Kritik terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies pun bermunculan.

Adapun angka kesembuhan baru pada hari ini adalah 164 orang, angka kematian COVID-19 baru ada 9 orang. Kasus terkonfirmasi COVID-19 sebesar 8.276 terdiri dari 1.442 orang dirawat, 3.369 orang sembuh, 547 orang meninggal dunia, dan 2.918 menjalani isolasi mandiri.

Atas hal itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyampaikan angka kasus tersebut karena ada keterlambatan sampel pemeriksaan laboratorium.