RADAR NONSTOP - Pendapat kalau balita aman dari Corona makin tidak jelas. Di Kota Pangkalpinang, Bangka Belitung (Babel), seorang balita terpapar virus Corona.
Balita berinisial NTR dinyatakan positif setelah kontak langsung dengan ayahnya yang merupakan anak buah kapal (ABK) yang terlebih dahulu positif COVID-19.
Seperti diberitakan, di Surabaya, Jawa Timur sudah ada lebih dari 100 anak terpapar Corona. Hal ini diungkapkan oleh Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Febria Rachmanita.
BERITA TERKAIT :Korupsi Covid-19 Di Kemenkes, KPK Jangan Ragu Borgol Para Pemain APD?
APD Covid-19 Dikorupsi, Anggota DPR Ihsan Yunus Pakai Masker Ke KPK?
Balita yang terpapar itu usia 0-4 tahun ada 36 kasus, 5-14 tahun ada 91 kasus. Data sementara total ada 127 kasus (anak yang terpapar Corona).
"Pasien berjenis kelamin perempuan, riwayat kontak dengan ayahnya IR, ABK kapal keruk Singkep," kata Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Babel, Mikron Antariksa kepada wartawan, Minggu (7/6/2020).
Menurut Mikron, balita tersebut berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP). Meskipun dinyatakan positif COVID-19, lanjut Mikron, pasien tidak memiliki gejala dan saat ini sudah Karantina di wisma Provinsi Babel.
"Saat ini sudah dilakukan karantina bersama ayahnya. Sedangkan ibunya lagi diambil swab oleh petugas kota Pangkalpinang," jelasnya.
Selain ada penambahan kasus terkonfirmasi dari balita, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 juga menyampaikan update data penambahan tiga pasien positif Corona lainnya dari Kabupaten Bangka, Kabupaten Bangka Barat dan Kabupaten Belitung dan satu pasien sembuh asal Kota Pangkalpinang.
"Per 7 Juni 2020 pukul 18:00 WIB, selain balita 3 tahun, ada penambahan 3 pasien terkonfirmasi COVID-19 yakni WAW (36), AA (18) dan SZ (46) dan pasien sembuh IB (53) klaster kapal keruk," ujar Mikron.
Sementara itu dengan penambahan 4 pasien positif COVID-19 hari ini, Jumlah total terkonfirmasi virus Corona tembus 102 orang. Dengan rincian 35 dinyatakan sembuh dari COVID-19, satu meninggal dunia dan 66 pasien masih masih menjalani perawatan intensif di Wisma Karantina dan Rumah Sakit di Babel.
