Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Ibu Dan Bayinya Di Bogor Wafat... Sebaiknya Tunda Hamil Saat Corona? 

NS/RN/NET | Kamis, 28 Mei 2020
Ibu Dan Bayinya Di Bogor Wafat... Sebaiknya Tunda Hamil Saat Corona? 
Ilustrasi ibu hamil.
-

RADAR NONSTOP - Beberapa ahli kesehatan menyebut sebaiknya menunda hamil disaat pandemi corona. Karena, ibu hamil bisa menurunkan stamina. 

Di Semarang, Jawa Tengah video petugas puskesmas yang keliling meminta kepada emak-emak menunda hamil disaat corona. 

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo sebelumnya menghimbau masyarakat tidak hamil dulu selama wabah Covid-19 atau Virus Corona.

BERITA TERKAIT :
19,9 Ribu Ibu Hamil Kurang Energi, Sri Mulyani Sebut Anggaran Kesehatan Rp187,5 T
Rakyat Menderita Saat Corona, Koruptor Malah Beli Pabrik Air Minum Di Bogor

"Kalau bisa ketika masih masa kritis [hamil] ditunda dulu. Nanti mudah-mudahan dalam tiga bulan sudah mereda baru," ujarnya dilansir dari CNNIndonesia, Rabu (20/5).

Ia menyatakan sosialisasi dari himbauan tersebut dilakukan selama kebijakan menetap di rumah dilakukan di berbagai daerah.

Langkah ini didorong karena BKKBN mencatat setidaknya 10 persen pasangan usia produktif tak lagi memakai kontrasepsi pada periode Maret hingga April 2020. Ini ditemukan pada tujuh jenis alat dan obat Keluarga Berencana (KB), yakni alat kontrasepsi dalam rahim, suntik, pil, kondom, susuk, tubektomi dan vasektomi.

Di Bogor, seorang ibu dan anaknya berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19, yang baru melahirkan di Kabupaten Bogor meninggal dunia. Dengan begitu, total PDP yang meninggal dunia mencapai 92 orang.

"2 kasus PDP meninggal (ibu dan anak). Perempuan (19) asal Cigudeg dan bayi laki-laki usia 1 hari," kata Bupati Bogor Ade Yasin, Rabu (27/5/2020).

Sementara, PDP yang masih dalam pengawasan rumah sakit jumlahnya sebanyak 320 orang dan sudah dinyatakan selesai atau sembuh 1.112 orang.

"Total PDP keseluruhan 1.524 orang," tambahnya.

Kemudian, terdapat juga penambahan satu pasien positif covid-19 baru yang meninggal dunia. Pasien tersebut merupakan laki-laki (42) asal Ciomas.

"Jadi total pasien positif covid-19 meninggal dunia menjadi 13 orang, masih dirawat 126 orang dan sudah dinyatakan sembuh 40 orang," ungkapnya.

Terakhir, untuk jumlah orang dalam pemantauan (ODP) yang masih dipantau oleh petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor sebanyak 234 orang dan sudah dinyatakan sembuh 1.301 orang.

"Selalu kenakan masker, rajin cuci tangan, jaga jarak dan hindari keramaian," tandasnya.